Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembahasan tarif MRT Jakarta telah masuk pembahasan final. Hanya menunggu waktu untuk pengumuman resminya.
"Tarif MRT sudah fase final tinggal masa pengumuman saja," kata Anies di Kawasan Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (22/2/2019).
Advertisement
Anies mengatakan tarif MRT yang akan diresmikan akhir Maret itu akan dihitung berdasar kilometer.
"Sebelum data lengkap saya tidak akan mengumumkan, nanti penghitungannya per kilometer," ujar Anies.
Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD DKI Santoso mengatakan, berdasarkan data sementara yang diperoleh dari perhitungan operator MRT, tarif MRT sebelum subsidi sebesar Rp 18.000.
"DPRD diinformasikan tarif MRT itu Rp 18.000 tarifnya, itu belum disubsidi," kata Santoso saat dihubungi, Kamis (21/2/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sekitar Rp 10.000
Santoso menyebut, apabila angka Rp 18.000 sudah pasti, ia menyarankan DKI mensubsidi sebesar Rp 8.000, sehingga tarif MRT adalah Rp 10.000.
"Saya sampaikan berapa pun besarnya subsidi itu tidak boleh lebih dari yang rakyat bayarkan, misal Rp 18.000 ya subsidi harus di bawah yang orang bayarkan, misal (tarif) Rp 10.000, nah pemerintahnya (subsidi) Rp 8.000. Jangan kebalik," kata Santoso.
Ini sesuai dengan usul dari pemerintah pusat. Namun, Menhub menyampaikan, masalah tarif MRT merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena hal tersebut berkaitan dengan subsidi.
"Pemerintah mengusulkan untuk tarif dengan rute HI ke Lebak Bulus berada di kisaran Rp 8.500–10.000," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menjajal MRT Jakarta Fase I dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Lebak Bulus dan Lebak Bulus ke Bundaran HI, Jakarta, Rabu (20/2/2019) siang, seperti dikutip dari laman Setkab.
Advertisement