Liputan6.com, Banyuwangi - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meresmikan pos pengamatan Gunung Ijen, di Banyuwangi, Jawa Timur, setelah fasilitas tersebut selesai direnovasi.
Jonan mengatakan, peremajaan Pos pengamatan Gunung Ijen untuk meningkatkan pelayanan mitigas bencana gunung api, sehingga pengamatan bisa lebih akurat baik dari sisi visual maupun teknologi.
"Pos pantau ini sudah puluhan tahun, peremajaan ini sesuai dengan kebutuhan, dimodernisasi, ini ada kesempatan diperbaiki," kata Jonan, saat meresmikan pos pengamatan Gunung Ijen, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/2/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dengan pos pengamatan yang lebih baik, Jonan berharap akan menciptakan suasana kerja yang nyaman. Sehingga petugas pos pengamatan gunung api bisa bekerja dengan optimal dan dapat meminimalisir korban jika terjadi bencana.
"Pengamatan gunungapi ini jarang ketemu orang, di daerah yang lebih sulit lagi, mungkin komunikasi dengan masyarakat memerlukan jarak yang panjang, biasanya sendiri, kalau sendiri sementara pos pengamatannya kurang nyaman nanti dikhawatirkan, output kerjaannya menurun," paparnya.
Jonan menuturkan, instansinya tidak menambah peralatan pemantauan aktivitas gunung di pos pemantauan Gunung Ijen. Ini sebab infastruktur yang dikelola Badan Geologi tersebut sudah dilengkapi dengan alat pemantau standar.
"Untuk alat baru tidak ada yang ditambah, alat disini sudah lengkap," tutur dia.
Selanjutnya
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik peremajaan Pos pemantau Gunung Ijen. Ini akan membuat nyaman wisatawan ke Banyuwangi sebab mitigas bencana alamnya bisa lebih akurat.
"Perkembangan wisatawan yang berkunjung ke ijen ini luar biasa, versi survei Bank Indonesia terbaru, 76 persen orang asing ke Ijen dan banyuwangi itu puas, paling tinggi jika dibandingkan Borobudur, Yogya- Solo-Semarang dan Danau Toba," ujar dia.
Sebagai informasi, Gunung api Ijen memiliki ketinggian puncak sekitar 2.386 meter di atas permukaan laut, berada di sekitar 22
kilo meter (km) sebelah Barat laut dari Kota Banyuwangi. Secara administratif termasuk ke dalam Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.
Gunung api Ijen saat ini dimonitor dengan jaringan pemantauan, antara lain 4 stasiun seismik, 2 stasiun geokimia (2 sensor gas), dan 1 CCTV. Jaringan pemantauan dikembangkan bersama antara PVMBG dan VDAP-USGS Amerika Serikat.
Berdasarkan data pemantauan (visual, seismik dan pengukuran air danau kawah), saat ini aktivitas Gunung api Ijen masih stabil dan berada pada level I (normal). Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement