Liputan6.com, Sydney - Miliarder Chau Chak Wing mendapat ganti rugi sebesar 280 ribu dolar Australia atau Rp 2,7 miliar (1 dolar Australia: Rp 9.986). Uang itu didapatkan karena hakim memutuskan ia menjadi korban fitnah.
Dilaporkan SBS, Fairfax Media disebut memuat hoaks bahwa Chau Chak Wing menyuap mantan Presiden PBB John Ashe. Berita itu ditulis pada Oktober 2015, 13 bulan setelah Ashe turun jabatan.
Baca Juga
Advertisement
Hakim Michael Wigney menyoroti bahasa sensasional yang digunakan artikel tersebut. Isi tulisan juga dinilai menuduh.
"Nada yang mengalir mulai dari sensasional hingga hiperbolis seringkali digunakan, begitu juga sindiran dan insinuasi serampangan; beberapa secara halus, beberapa lainnya tidak demikian," ujar hakim.
Selain hoaks menyuap presiden PBB, artikel menyebut miliarder itu disebut pantas diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) atas tuduhan kriminal.
Chau menyambut baik putusan peradilan dan berjanji akan menyumbangkan seluruh uang ganti rugi. Ia pun kembali percaya pada hukum Australia.
"Saya akan sepenuhnya menyumbangkan ganti rugi yang diserahkan Hakim Wigney ke sejumlah badan amal yang mendukung veteran Australia dan keluarga mereka," ujar sang miliarder dalam keterangannya.
Hakim berharap, putusan ini bisa menghilangkan anggapan buruk tentang Chau yang terlanjur tersebar. Pihak Fairfax Media menyebut akan banding.
Miliarder China Jadi Orang Paling Dermawan di Benua Asia
Membahas miliarder keturunan China, bulan lalu terkuat para miliarder paling dermawan di Asia berada di Negeri Tirai Bambu.
Menurut Value Walk, sosok paling dermawan di Asia adalah He Xiangjian. Dia berada di posisi 7 dalam daftar miliarder paling dermawan di daftar tersebut.
He Xiangjian adalah pendiri Midea Group. Perusahaan itu berdiri pada 1968 dan beroperasi di sektor alat elektronik. Terkini, Xiangjian adalah orang terkaya ke sembilan di Tiongkok.
Total uang yang diamalkan sang miliarder di tahun 2018 adalah USD 1,1 miliar atau Rp 15,4 triliun (asumsi kurs USD 1 = Rp 14.082). Jumlah itu adalah sebesar 5,47 persen harta yang dia miliki pada 2018, yakni USD 20,1 miliar (Rp 283 triliun).
Masih di daftar 10 besar Value Walk, ada nama Li Ka-Shing, konglomerat berusia 90 tahun asal Hong Kong. Pria yang berjuluk Superman itu menyumbangkan USD 1,8 miliar (Rp 25,4 triliun).
Angkanya memang lebih tinggi dari He Xiangjian, tetapi persentase itu tercatat "hanya" 5,33 persen dari hartanya (Rp 25,3 triliun).
Terakhir, muncul pula nama miliarder Ma Huateng (Pony Ma) yang merupakan bos Tencent. Ia adalah orang terkaya kedua di China setelah Jack Ma dan menyumbangkan USD 2 miliar (Rp 28,1 triliun) di tahun 2018 atau 4,43 persen dari hartanya sebesar USD 45,3 miliar (Rp 637,9 triliun)
Advertisement