4 Fakta Sirkuit Mandalika untuk Gelaran MotoGP di Indonesia

Sirkuit Mandalika disiapkan sebagai tuan rumah balapan MotoGP 2021.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 22 Feb 2019, 18:50 WIB
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Jakarta - Indonesia berencana menjadi tuan rumah ajang balap motor bergengsi MotoGP pada 2021. Ajang yang sudah lama ditunggu penggemar balap motor di Indonesia itu rencananya akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Pengembang kawasan Mandalika yaitu PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC mengaku telah mendapat kontrak penyelenggaraan balapan. Kontrak yang ditandatangani berdurasi tiga tahun, yaitu pada 2021-2023. 

Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Abdulbar M. Mansoer, mengatakan telah melakukan penandatangan kontrak dengan pihak penyelenggara MotoGP yaitu Dorna.

Sirkuit di Mandalika ini akan dibangun dari awal. Rencananya pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika ini dimulai kuarter keempat 2019. Sirkuit ini bakal dipakai sebagai jalan umum saat sedang tidak dipakai pembalap MotoGP. 

Untuk mengetahui secara detail, berikut empat fakta Sirkuit Mandalika yang akan menggelar MotoGP Indonesia: 


1. Mulai Dibangun Oktober 2019

Pembangunan sirkuit MotoGP ini akan dimulai pada kuartal keempat 2019, tepatnya pada Oktober. Pengembang kawasan Mandalika, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC telah melakukan kontrak dengan Dorna, pihak penyelenggara MotoGP.

Untuk pembangunan sirkuit, ITDC menggunakan infrastruktur dasar seperti jalan, sedangkan untuk pengembangannya, ITDC bekerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Vinci Construction Grands Project, untuk melapisi jalan sirkuit, pembangunan fasilitas dan pengembangan kawasan sekitar sirkuit.

Pembangunan sirkuit sendiri akan memakan waktu sekitar 6 hingga 9 bulan.

 


2. Sirkuit Jalan Raya Pertama di MotoGP

Sirkuit balapan Mandalika digadang akan berbeda. Jika biasanya setelah balapan selesai sirkuit kosong, sirkuit Mandalika justru tetap beroperasi sebagai jalan raya yang dilalui kendaraan umum.

"Sirkuit jalan akan dibangun dari nol, tidak seperti trek di Singapura dan Monako. Ketika tidak ada balapan, itu akan digunakan sebagai jalan raya biasa di daerah tersebut," ujar Abdulbar M Mansoer, Direktur Umum PT Pengembangan Pariwisata Indonesia.

 


3. Bakal Tarik Banyak wisatawan

Selain untuk kebutuhan penyelenggaraan MotoGP, pembangungan sirkuit juga ditujukan menarik banyak wisatawan ke Mandalika. Abdulbar mengatakan untuk satu kali balapan butuh waktu minimal 4 hari dari tahap kualifikasi hingga balapan.

Sehari saja diperkirakan akan ada 100 ribu orang yang hadir. Ditambah lagi, dengan keindahan alam Nusa Tenggara Barat yang didominasi pemandangan gunung dan pantai, wisatawan juga bisa sekaligus berlibur di sana.

"Nanti bisa lihat sendiri. Sirkuitnya akan mengelilingi gunung, akan terlihat pantai, lalu putar balik. Jadi menonjolkan keindahan alam di kawasan Mandalika," kata Abdulbar.

Selain itu, akan dibangun resort mewah di sekitar sirkuit untuk menunjang pariwisata, Paramount Lombok Resort & Residence. Targetnya, resort ini sudah bisa mengoperasikan lebih dari 400 kamar. Sebelumnya hotel Royal Pullman dan Royal Tulip juga sudah dibangun di Mandalika.

 


4. Digadang Bisa Cetak 1.800 Lowongan Kerja

Abdulbar menerangkan pembangunan sirkuit sekaligus akomodasi seperti resort dan hiburannya tentu membutuhkan ribuan tenaga kerja. Hotel-hotel di Mandalika seperti Royal Pullman, Novotel dan Paramount akan membutuhkan 1.800 pekerja.

Tenaga kerja yang diserap beragam, mulai dari tenaga perhotelan hingga teknisi balap. Pemerintah daerah akan menerima pendapatan tambahan dari penjualan tiket. Bahkan, masyarakat sekitar juga bisa menikmati untuk dengan menjual souvenir. 

Sumber: liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya