Menlu Retno Siapkan Taktik Diplomasi Bawa RI Jadi Anggota Dewan HAM PBB

Retno menerangkan, Indonesia akan membawa isu dalam bidang perdamaian dan kemanusiaan untuk maju sebagai anggota Dewan HAM PBB.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 23 Feb 2019, 08:04 WIB
Menlu Retno juga menyapaikan keresahannya soal ketidakstabilan dunia saat ini. Dimana rivalitas antara negara besar terjadi. Bukan hanya rivalitas pada politik saja, tetapi juga pada sektor ekonomi (liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebut Indonesia mengincar posisi sebagai Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB untuk periode 2020-2022. Untuk menyukseskan menjadi Dewan HAM PBB, dia akan kampanye dan melobi sejumlah negara.

“Setelah tahun lalu terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Tahun ini kita mengincar menjadi anggota Dewan HAM," katanya di UGM, Jumat, 22 Februari 2019.

Dia mengungkapkan, masih ada delapan bulan mempersiapkan diri untuk menjadi anggota Dewan HAM PBB. Retno menerangkan, Indonesia akan membawa isu dalam bidang perdamaian dan kemanusiaan untuk maju sebagai anggota Dewan HAM PBB.

"Rekam jejak kita selama ini mendapatkan perhatian serius dari negara-negara lain. Salah satunya adalah perkembangan demokrasi di Indonesia yang merupakan salah satu hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan," ucap mantan Dubes RI untuk Belanda itu. 

Retno mengatakan, dirinya akan berangkat ke Jenewa, Swiss pada pekan depan untuk hadir di sidang Dewan HAM PBB. Di sidang Dewan HAM PBB ini, Retno akan melakukan diplomasi agar Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB.

 


Bersaing 4 Negara

Untuk menjadi anggota Dewan HAM PBB, Indonesia mesti bersaing dengan negara lain untuk memperebutkan 4 kursi di Dewan HAM PBB, Indonesia nantinya akan bersaing dengan Jepang, Kepulauan Marshal, Iran, dan Korea Selatan untuk wilayah Asia Pasifik.

Retno menerangkan nanti saat berkampanye di Dewan HAM PBB, Indonesia akan memamerkan rekam jejak selama ini. Diantaranya rekam jejak saat menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

"Banyak sekali aset-aset yang kita jual dalam berkampanye seperti itu yang kita jual rekam jejak kita. Sama seperti saat kita menjadi Dewan Keamanan PBB yang kita jual rekam jejak," pungkas Retno.

 

Reporter: Purnomo Edi

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya