Guardiola kepada Chelsea: Jangan Pecat Sarri

Manajer Chelsea, Maurizio Sarri di ambang pemecatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2019, 14:10 WIB
Manajer Chelsea, Maurizio Sarri (AFP/AP)

Liputan6.com, London - Manajer Manchester City, Pep Guardiola, meminta Chelsea untuk tetap percaya pada Maurizio Sarri yang sedang berada dalam tekanan di Stamford Bridge.

Manchester City adalah tim yang membuat posisi Sarri di Chelsea semakin tersudut. Bagaimana tidak, The Blues kalah atas City dengan skor memalukan 0-6 sementara luka kekalahan atas Bournemouth kala itu belum benar-benar sembuh.

Setelahnya, serangkaian kritikan langsung membombardir Sarri. Bahkan para pendukung mulai gerah dan meminta pelatih asal Italia tersebut berhenti menggunakan skema 'Sarriball' yang tersohor sejak dirinya masih menukangi Napoli dulu.

Sejatinya, 'Sarriball' sempat menunjukkan magisnya pada awal musim. 18 pertandingan berhasil dilalui Eden Hazard dkk tanpa merasakan pedihnya kekalahan. Namun performa Chelsea mulai goyah setelah mereka tumbang untuk pertama kalinya saat bertemu Tottenham.

Tetapi fakta bahwa ini adalah musim perdana Sarri di Premier League jelas tak bisa dilupakan. Kurang lebih sama seperti yang dialami Josep Guardiola pada masa-masa awalnya di Manchester City, bedanya adalah ia mendapatkan kepercayaan dari manajemen klub.

"Situasinya sedikit berbeda. Pada tahun pertama, klub tak pernah meragukan saya. Media tak pernah memberitakan bahwa saya akan dipecat bila kami kalah di laga ini atau pertandingan lainnya. Itu tak pernah terjadi," tutur Guardiola seperti yang dikutip dari Football Italia.

"Saya terkejut saat Antonio Conte memenangkan gelar dan saat kalah dalam satu-dua pertandingan di awal musim, orang-orang berkata bahwa dia akan dipecat. Saya berkata: 'wow, tapi dua atau tiga bulan lalu mereka memenangkan Premier League," lanjutnya.

 


'Sarriball' Masih Bagus

Guardiola bisa merasakan dengan jelas kualitas yang dimiliki Chelsea di bawah asuhan Sarri. Bahkan kemenangan 6-0 yang dituai timnya tak bisa dianggapnya sebagai refleksi keburukan dari 'Sarriball'. Ia selalu memandang tinggi pelatih berumur 60 tahun tersebut.

"Saat kami kalah di sana dan menang di sini, opini saya terhadap Sarri dan timnya selalu tinggi. Saat kami meninjau ulang laga melawan kami di sini, mungkin orang-orang takkan percaya saya, tapi mereka melalukan banyak hal yang luar biasa," tambahnya.

"Mereka melakukan banyak hal-hal yang bagus. Itu adalah perasaan saya. Saya telah berkata kepada staf saya dan mereka punya opini yang sama. Tekanan yang mereka berikan cukup baik," sambungnya.

"Permainan mereka bagus, tapi kami lebih tajam. Dengan empat atau lima peluang, kami berhasil mencetak tiga atau empat gol," tutupnya.

Sumber: bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya