Soal Munajat 212, Erick Thohir: Biar KPU dan Bawaslu yang Mengawasi

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir tak mempermasalahkan kegiatan tersebut selama untuk mendoakan kebaikan bangsa dan negara.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 23 Feb 2019, 16:53 WIB
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memberi paparan saat mengunjungi Kantor Liputan 6 di SCTV TOWER, Jakarta, Senin (10/12). Kunjungan Erick Thohir dalam rangka roadshow ke beberapa media. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Doa bersama bertajuk Munajat 212 di lapangan Monas, Jakarta Pusat pada Kamis 21 Februari 2019 malam lalu menuai respons beragam dari sejumlah kalangan. Tak sedikit yang menilai acara berbalut agama itu sarat muatan politik.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir tak mempermasalahkan kegiatan tersebut selama untuk mendoakan kebaikan bangsa dan negara. Namun dia enggan menyimpulkan apakah acara doa bersama yang bernama Munajat 212 itu ditunggangi kepentingan politik kelompok tertentu.

"Saya rasa (acara) munajat yang menilai media lah. Biar KPU, Bawaslu yang mengawasi," ujar Erick usai menjadi pembicara di acara seminar bertajuk 'Mengapa Harus Memilih' yang diselenggatakan Alumni Theresia Bersatu di Pecenongan, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2019).

Namun begitu, TKN akan melaporkan jika ditemukan unsur pelanggaran pemilu pada kegiatan tersebut.

"Saya rasa nggak apa-apa kalau itu (mendoakan kebaikan negara dan bangsa). Tetapi ketika 212 dipakai unsur politik yang jelas rekan media melihat, statement saya konkret, sangat disayangkan. Karena kenapa Islam yang begitu indah harus ikut dalam hal-hal yang mohon maaf pihak-pihak dapat menilai," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kata Luhut

Di lokasi yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tak mempersoalkan kegiatan doa bersama yang diikuti ribuan orang dari berbagai daerah itu.

"Ya saya biasa-biasa saja. Kan orang berdoa, kalau berdoa kan boleh, nggak ada yang salah berdoa. Ya asal jangan memaksa Tuhan saja," kata Luhut.

Sama seperti Erick, ia enggan menyimpulkan terkait dugaan adanya nuansa politik dalam kegiatan masyarakat tersebut. "Katanya begitu (ada kampanye politik). Saya nggak tahu, saya nggak denger sih," ucapnya memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya