Liputan6.com, Halmahera Selatan Kehadiran dokter di puskesmas begitu penting untuk mendiagnosis dan memberikan pengobatan. Namun, sebagian puskesmas yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara tidak memiliki dokter. Alhasil, masyarakat hanya dilayani oleh bidan atau perawat saja.
"Setiap kami ke puskesmas untuk berobat, hanya dilayani perawat atau bidan karena puskesmas tidak memiliki dokter," kata salah seorang tokoh masyarakat dari Kecamatan Timur, Abdullah di Ternate, Sabtu (23/2/2019) seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Kemampuan bidan atau perawat dalam mendiagnosis suatu penyakit tentu berbeda dengan dokter. Alhasil, ketiadaan dokter membuat banyak warga yang sudah diobati oleh bidan atau perawat tak kunjung sembuh.
Ketika keluhan penyakit masih ada, masyarakat mau tak mau harus berobat ke RSUD Labuha. Tentu saja warga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk transportasi dan akomodasi selama berada di Labuha
Pelayanan tak maksimal jadi malas ikut BPJS
Pelayanan yang kurang maksimal membuat masyarakat enggan untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan mandiri. Mereka menganggap iuran yang dibayar setiap bulan tidak berbanding lurus dengan pelayanan yang diterima.
Pemerhati pelayanan publik di Halmahera Selatan, Muhammad Sitong mengatakan wilayah Halmahera Selatan yang terdiri atas kepulauan seharusnya menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan peran puskesmas. Salah satunya dengan adanya dokter.
Sitong mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk perhatian serius terhadap penempatan dokter di seluruh Puskesmas dengan cara merekrut dokter kontrak seperti yang dilakukan di berbagai daerah di Malut.
Dari Dinkes Halmahera Selatan dari 30 Puskesmas di kabupaten itu, 22 Puskesmas di antaranya saat ini tidak memiliki dokter, namun sudah diupayakan mengusulkan penempatan dokter PTT dari pusat.
Saksikan juga video menarik berikut
Advertisement