Raja Inggris hingga Panglima Perang Jepang, Ini 6 Tokoh yang Meninggal di Kamar Mandi

Berikut enam tokoh terkenal dunia yang ditemukan tewas di kamar mandi.

oleh Siti Khotimah diperbarui 23 Feb 2019, 19:45 WIB
Ilustrasi Foto R.I.P atau Beristirahat dengan Damai. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin harus mengecek kondisi kamar mandi secara berkala, baik dalam konteks kebersihan air, jamban, dan perabot lain. Pastikan barang-barang di kamar mandi berada dalam kondisi normal dan aman digunakan.

Hal itu mengingat banyak kasus di mana orang ditemukan tidak lagi bernyawa di kamar mandi. Alasannya bermacam-macam, dari terpeleset hingga dibunuh oleh musuh.

Tidak hanya orang awam, raja dan tokoh ternama dunia juga dikabarkan meninggal di kamar mandi dalam kondisi tragis. Padahal, pengawalan yang diberikan pasti cukup ketat.

Berikut adalah enam tokoh dunia yang meninggal di kamar mandi, termasuk raja-raja terkenal hingga panglima perang Jepang, dilansir dari situs listverse.com pada Sabtu (23/2/2019).

 

Simak pula video pilihan berikut:

 


1. Raja Edmund II Dari Inggris

Ilustrasi Raja Edmund II (Wikimedia Commons)

Raja Edmund II yang juga dijuluki sebagai Edmund Ironside adalah raja Inggris yang memerintah hanya selama tujuh bulan pada 1016. Tak lama setelah kalah pasca dikepung oleh pasukan Canish (Cnut the Great), Edmund didapati meninggal.

Berdasarkan laporan Henry dari Huntingdon, Edmund meninggal di kamar mandi.

Ia ditikam saat "menjawab panggilan alam". Seorang pembunuh telah menyembunyikan pisau di lubang bawah kursi toilet. Pisau itu menancap di bagian belakang tubuh Edmund. Ia berlari meminta pertolongan, namun nyawanya tak tertolong.

Pisau itu telah menghancurkan usus Edmund, dan menyebabkannya meninggal dengan tragis.

 


2. Jing, Penguasa Provinsi Jin di China

Ilustrasi Provinsi Jin di China (Wikimedia Commons)

Jing adalah penguasa provinsi Jin di China dari tahun 599 SM hingga kematian yang tak terduga pada 581 SM.

Penyebab kematiannya sangat unik, yang bermula dari mimpi buruk kemudian dijebak oleh dukun pribadinya.

Suatu hari Duke jatuh sakit dan bermimpi bahwa penyebab penyakitnya (dipersonifikasikan dalam bentuk dua anak laki-laki) akan ditemukan di suatu tempat antara diafragma dan hatinya.

Dokter segera datang dan mengonfirmasi hal yang senada dengan mimpi.

Dukun pribadi bergegas meramalkan bahwa ia akan meninggal sebelum waktunya. Untuk menghindari kematian itu, dukun menyarankan Jing untuk memakan biji-bijian muda.

Jing yang mempercayai takhayul segera memakan biji-bijian muda untuk menghilangkan kutukan. Awalnya, ia percaya telah mengusir kutukan dengan memakan biji yang belum matang.

Sayangnya, biji-bijian bereaksi di dalam perut dengan luar biasa. Merasa perutnya sangat mulas, Jing segera ke toilet dengan terburu-buru. Nahas, ia jatuh ke lubang jamban yang cukup luas dan tenggelam di dalamnya.


3. Uesugi Kenshin, Panglima Perang Jepang

Ilustrasi Kastil Kasugayama, Benteng Pertahanan Uesugi Kenshin (Wikimedia Commons)

Uesugi Kenshin adalah panglima perang Jepang sampai kematiannya pada 1578.

Kenshin sangat terkenal dengan kecakapan militernya dan persaingan pahitnya dengan Takeda Shingen, yang dia temui dalam pertempuran setidaknya lima kali. Meskipun bersaing, keduanya kemudian bersekutu dekat.

Dua sekutu itu harus mengakhiri hidup beberapa saat setelah berteman. Takeda Shingen meninggal terlebih dahulu pada 1573.

Tak lama setelah kematian Shingen, Uesugi Kenshin dikabarkan meninggal. Meskipun ia mampu beberapa kali menciptakan kemenangan dengan taktik luar biasa, ternyata ia harus meninggal di kamar mandi saat menggunakan pispot. Saat itu, Kenshin tengah menderita stroke dan pispot membantunya buang air.

Banyak pihak tidak puas dengan akhir kehidupan Kenshin yang buruk. Mereka berusaha menulis ulang peristiwa itu dengan cerita-cerita ninja.


4. Raja Eglon yang Diceritakan dalam Kitab Injil

Ilustrasi Raja Eglon yang diceritakan dalam Alkitab (Wikimedia Commons)

Kisah Raja Eglon dapat ditemukan di dalam Alkitab. Ia digambarkan sebagai cucu Raja Moab, Balak yang menjual warga Israel sebagai budak. Ia juga mencoba mengalahkan orang Israel dengan memikat warganya dengan perzinaan.

Adalah seorang bernama Ehud yang secara diam-diam memasuki kamar mandi Raja Eglon dan menikamnya dengan pedang bermata ganda. Senjata itu masuk hingga ke perut hingga gagang pedang menghilang di bawah lipatan daging. Ehud kemudian melarikan diri.

Ehud langsung memerintahkan pasukannya untuk menyerang pasukan Raja Eglon. Pelayan raja berlari ke kamar pribadi, hendak meminta arahan terkait pertahanan.

Para pelayan kemudian mencium bau tidak sedap dari arah kamar mandi. Mereka berkeputusan untuk menunggu raja menyelesaikan buang air besar. Hingga beberapa saat kemudian, saat perang berkecamuk dengan semakin ganas, para pelayan nekat memasuki kamar mandi dan menemukan rajanya telah tewas.


5. Raja Edward II

Ilustrasi Raja Edward II (Wikimedia Commons)

Edward II adalah seorang raja Inggris yang bertakhta sejak 1307 hingga 1327. Penyebab Edward II turun dari takhta dan meninggal, sangatlah mengenaskan.

Hal itu bermula ketika Edward II didapati memiliki hubungan intim dengan seorang teman pria di istana. Sang kekasih kemudian dibuang oleh ayah Edward dan kemudian dibunuh. Akibat tindakan buruk terhadap kekasihnya, Edward II beberapa kali berusaha melakukan pembalasan.

Beberapa saat setelahnya, ia ditangkap dan dipaksa turun takhta. Edward II kemudian dibunuh di kamar mandi Kastil Berkeley dengan memasukkan kartu poker panas ke dalam anusnya. Meskipun alasan meninggal tidak dapat dibuktikan, dikatakan bahwa teriakan Edward terdengar oleh khalayak hingga bermil-mil jauhnya.


6. Raja George II

George II (Wikipedia/Public Domain)

Raja George II lahir di Jerman pada 9 November 1683. Semasa hidupnya, ia sempat berseteru dengan ayah dan putra kandungnya sendiri.

Sebagai raja, ia melakukan pengontrolan kecil terhadap kebijakan pada awal pemerintahannya. Sementara, kekuasaan secara de facto dikendalikan parlemen.

Ia juga merupakan Raja Britania terakhir yang memimpin pasukan dalam pertempuran (di Dettingen, tahun 1743).

Meski bahasa ibunya adalah bahasa Jerman dan Prancis, ia juga fasih ketika berbicara menggunakan Bahasa Inggris, Latin, Belanda, dan Spanyol.

George II meninggal dengan cara tak biasa, yaitu terpeleset saat sedang berada di toilet.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya