Mutiara Cardinal Bandung Pertahankan Gelar Superliga Badminton

Mutiara Cardinal Bandung mengalahkan PB Jaya Raya Jakarta 3-0 di final Superliga Badminton.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 23 Feb 2019, 17:53 WIB
Tim putri PB Mutiara Cardinal Bandung juara Djarum Superliga Badminton 2019. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Tim putri PB Mutiara Cardinal Bandung keluar sebagai juara beregu putri Djarum Superliga Badminton 2019. Di partai puncak, Mutiara mengalahkan PB Jaya Raya Jakarta 3-0 di Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Sabtu (23/2/2019). 

Hanna Ramadini menjadi penentu kemenangan Mutiara pada Djarum Superliga Badminton. Di partai ketiga, ia berhasil mengalahkan Sri Fatmawati. Meski sempat tertinggal 15-21 di gim pertama, Hanna mesukses membalikkan keadaan dengan 21-16 dan 21-14.

Sedangkan di partai kedua, pasangan Maretha Dea Giovani/Yulfira Barkah mampu menang dua gim atas duet Jauza Fadhila Sugiarto/Virni Putri dengan skor 21-18 dan 21-8.

Adapun Poin pertama diraih tunggal putri Mutiara, Cheung Ngan Yi. Pebulu tangkis asal Hong Kong itu menang dua gim 22-20 dan 21-13 atas Thi Trang Vu asal Vietnam. PB Mutiara Cardinal Bandung pun sukses mempertahankan gelar Djarum Superliga Badminton.

Manajer Muitara, Umar Djaidi mengaku bersyukur atas prestasi yang diraih pasukannya. Menurutnya, kemenangan di partai puncak tahun ini terasa berbeda dari kejuaraan sebelumnya.

"Saya melihatnya ada perbedaan, sekitar dua tahun lalu kita main dengan menggunakan pemain asli. Sekarang sudah ada beberapa pemain mundur. Kalau kita lihat, kita sempat unggul dan berhasil meraih hasil maksimal. Hari ini kita lagi-lagi membuktikan kita berbeda di lapangan," kata Umar dalam jumpa pers.

Pertarungan di lapangan sendiri, kata Umar, berlangsung seru dan menegangkan. Namun berkat usaha dan kerja keras para pemain Mutiara, hasil terbaik pun dapat diraih.

"Saya sudah mewanti-wanti tiga partai pertama kita harus benar-benar waspada. Skor 3-0 yang kita raih di luar dugaan," ucapnya.


Jadi Penentu, Hanna Sempat Grogi

Hanna Ramadini sujud syukur setelah meraih kemenangan. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sementara itu, pemain PB Mutiara Cardinal Bandung Hanna Ramadini mengaku ada sedikit rasa grogi ketika tampil di partai ketiga.

Namun hal itu bisa ia atasi dengan terus berusaha untuk memenangkan dua set terakhir setelah kalah di set pertama.

"Ya ini adalah rezeki buat saya dan tim. Tadi sedikit agak nervous di set pertama, tapi di set kedua saya tidak mau kalah. Apalagi ini main di Bandung, jadi setidaknya berjuang sampai batas kemampuan saya," kata pebulutangkis tuan rumah itu.

Sang manajer pun menyebut usaha Hanna merupakan hal yang tidak terlupakan. Hal ini mengingat Hanna merupakan salah satu pemain senior di Mutiara.

"Hanna sudah memberikan kenangan manis di penghujung kariernha. Saya kira 2-3 tahun lagi tidak tahu apakah dia masih main lagi atau tidak," kata Umar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya