Move Indonesia, Ojek Online Pendatang Baru yang Ingin Belajar dari Gojek

Move Indonesia mengklaim pihaknya tidak ingin bersaing dengan Gojek maupun Grab. Mengapa?

oleh Iskandar diperbarui 24 Feb 2019, 16:08 WIB
Founder dan CEO Move Indonesia, Rudy Santoso. Dok: Move Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Ojek online tak dimungkiri telah membantu masyarakat mendapat layanan transportasi lebih mudah dan cepat. Selain itu, layanan ini juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat, sehingga mereka bisa mendapat penghasilan lebih.

Melihat hal ini, Move Indonesia hadir di tengah masyarakat dan resmi diluncurkan pada Minggu (24/2/2019) di GOR Bulungan, Jakarta Selatan.

Move yang merupakan karya anak bangsa juga berusaha untuk menjadi global leader transportasi online di Tanah Air dengan memberikan produk-produk inovatif dan layanan terbaik untuk masyarakat.

Namun demikian, founder dan CEO Move Indonesia Rudy Santoso mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin bersaing dengan Gojek maupun Grab.

"Kami hadir atas niat yang tulus, jadi tidak ada niat untuk bersaing dengan Gojek dan Grab. Mereka adalah kakak-kakak dan juga saudara kami. Move Indonesia harus belajar dari Gojek dan Grab yang sukses lebih dulu," kata Rudy kepada Tekno Liputan6.com via pesan singkat.

Rudy menuturkan, Move lahir pada tahun 2018 sebagai jawaban akan kebutuhan komunitas yang ingin menggunakan jasa transportasi online yang aman dan terpercaya.

"Kami juga hadir sebagai pilihan konsumen yang mampu menghadirkan layanan terbaik dalam bidang teknologi aplikasi online untuk memudahkan setiap keperluan konsumen. Juga memberikan kesejahteraan yang lebih baik untuk driver sebagai mitra di barisan terdepan," kata Rudy menambahkan.

 


Program Spesial

Dok: Move Indonesia

Rudy menegaskan bahwa Move Indonesia juga memiliki program spesial yaitu program berbagi dan peduli bertajuk 'We Care'.

We care adalah bentuk program kepedulian sosial terhadap sesama di seluruh Indonesia. Program yang dilaksanakan adalah mulai dari kepedulian terhadap masyarakat, khususnya fakir miskin (dhuafa), anak-anak terlantar, dan penyandang difabel.

Move juga membantu dalam sektor pendidikan bagi mereka yang tidak mendapat kesempatan belajar karena faktor ekonomi.

"Move Indonesia akan mengalokasikan 2 persen dari seluruh total order (M-Ride), sementara untuk driver-nya 90 persen. Mereka juga akan mendapat asuransi BPJS dan santunan di dalam program ini. Semakin banyak pengguna layanan Move, makan kian cepat pula terwujudnya program kepedulian antar sesama," tutur Rudy.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya