Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak ingin pembangkit listrik di Indonesia terus bergantung pada bahan bakar energi fosil atau batubara. Menurut dia, pembangkit listrik harus dikembangkan dengan bahan bakar energi baru terbarukan.
Jokowi mengatakan saat ini Indonesia telah mengembangkan berbagai pembangkit listrik, mulai dari tenaga angin, air, hingga uap.
Advertisement
"Kita juga tidak ingin terus tergantung pada energi fosil, batubara. Kita sudah mulai pembangkit listrik tenaga bayu, tenaga angin. Di Sidrap Jeneponto, itu sudah kaya Belanda. Ini akan kita lanjutkan di tempat-tempat lain yang anginnya besar," ucap Jokowi saat meresmikan PLTU Ekspansi 1x660 MW di Cilacap Jawa Tengah, Senin (25/2/2019).
Jokowi menuturkan bahwa saat ini 98,2 persen listrik di Indonesia, sudah masuk ke rumah-rumah di desa-desa terpencil. Dia menargetkan seluruh rumah di Indonesia sudah menikmati aliran listrik, pada akhir 2019.
"Hanya tinggal sebagian kecil. Dan akhir tahun ini 99,9 persen harus sudah masuk ke semua rumah tangga di tanah air ini," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan bahwa listrik berperan penting bagi perekonomian bagi masyarakat di desa-desa terpencil. Dia berharap dengan masuknya aliran listrik ke desa-desa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan adanya listrik anak-anak bisa belajar, industri rumah tangga di desa-desa bisa bekerja di malam hari yang biasanya tidak bisa, inilah pentingnya listrik," ujar Jokowi.