Liputan6.com, Aruk Penyanyi dangdut Sandrina tampil memukau di Festival Crossborder Aruk 2019, Sabtu (23/2). Penyanyi jebolan Indonesia Mencari Bakat (IMB), membuat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kalimantan Barat, menjadi meriah.
Festival Crossborder Aruk dibuka secara resmi oleh Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili. Ditandai dengan memukul gong bersama oleh seluruh tamu VIP. Pembukaan diwarnai penampilan Barongsai dari anggota TNI. Ada juga Tari Tandak Sambas.
Sandrina mengawali aksinya dengan lagu 'Syantik'. Lagu yang dipopulerkan Siti Badriah itu membuat para pengunjung histeris. Bahkan, tidak sedikit yang meneriakkan nama Sandrina.
Baca Juga
Advertisement
Saat jeda, Sandrina mengucapkan terima kasihnya kepada Kementerian Pariwisata, Bupati Sambas dan seluruh penonton di Festival Crossborder Aruk.
“Ini adalah suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri buat Sandrina. Karena, bisa menjadi bagian dalam acara yang sangat meriah ini,” katanya.
Total, Sandrina membawakan tujuh lagu. Selain lagu Syantik, Sandrina membawakan lagu Meriang, Karna Su Sayang, Selow, Sayang, Jaran Goyang dan Goyang Nasi Padang. Di lagu terakhir Nasi Padang Sandrina mengajak seluruh tamu VIP untuk bernyanyi dan berjoget bersama.
Dalam sambutannya, Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, mengaku senang Kementerian Pariwisata mengadakan Festival Crossborder Aruk 2019. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata atas terlaksananya kegiatan ini.
“Dan tak lupa pula kita ucapkan terima kasih kepada Konjen RI di Serawak dan seluruh warga Sajingan Aruk dan para tamu yang datang dari Serawak. Mudah-mudahan dalam waktu dua hari ini, kita bisa terhibur dengan artis-artis dan hiburan yang akan disiapkan selama Festival Crossborder Aruk,” katanya.
Bupati juga berharap di event ini dapat terbangun keakraban dan silaturahim. Yang tidak kalah penting, bisa meningkatan perekonomian Sambas.
Sementara itu Konjen RI di Serawak, Yonny Tri Prayitno berharap, festival crossborder bisa menghasilkan transaksi-transaksi dari para wisatawan Malaysia yang hadir.
“Sekali lagi saya berterima kasih kepada Kemenpar, yang kali ini diwakili oleh Bu Adella. Semoga terus berlanjut meningkatkan usaha wisata ekonomi rakyat di Kalimantan Barat. Terutama di perbatasan, dalam hal ini wilayah Sambas. Saya pun akan membantu sekuat tenaga untuk bisa menarik semua wisatawan dari Malaysia. Bahkan, dari negara lain melalui Kuching. Kita harapkan mereka bisa menikmati wisata-wisata yang ada di Kalimantan Barat,” katanya.
Sementara Asisten Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung, menjelaskan alasan menggelar Festival Crossborder.
“Karena ini adalah strategi Kementerian Pariwisata dalam bidang pemasaran. Ini adalah cara yang ekstra ordinary untuk mencapai target kunjungan wisatawan. Selain itu, festival ini juga untuk mengeratkan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia,” papar Adella.
Adella juga mengucapkan terima kasih untuk Konjen RI di Serawak yang selalu mendukung Kemenpar, khususnya dalam festival-festival cross-border.
“Memajukan pariwisata bukan hanya tugas pemerintah pusat. Tetapi juga semua intansi terkait. Untuk memajukan sektor pariwisata, dibutuhkan juga peran CEO. Dalam hal ini, pemerintah daerah. Dan festival crossborder dianggap penting oleh pemerintah untuk menumbuhkan sektor ekonomi di perbatasan. Oleh karenanya, kita pun berharap support penuh diberikan daerah,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung pernyataan Adella Raung.
“Majunya sektor pariwisata sebuah daerah ada di tangan CEO. Dalam hal ini kepala daerah. Mengapa? Karena CEO yang mempunyai kebijakan. Apakah ingin berkomitmen memajukan sektor pariwisata atau tidak. Dengan komitmen CEO, pariwisata sebuah daerah akan cepat berkembang,” paparnya.