Setelah Jump Force, Kini Giliran Metro Exodus dan Far Cry yang Dibajak

Kali ini, tim peretas CODEX dan CPY berhasil membobol proteksi anti-bajakan Denuvo pada gim Metro Exodus dan Far Cry New Dawn.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2019, 11:00 WIB
Tampilan Far Cry: New Dawn. (Foto: Gamerant)

Liputan6.com, Jakarta - Pada bulan ini, ada tiga gim besar yang dirilis bersamaan, Jump Force, Metro Exodus, dan Far Cry New Dawn, semua dirilis pada 15 Februari 2019.

Namun, sebelum tanggal rilis tersebut, gim Jump Force ternyata berhasil dibajak oleh sekelompok hacker bernama CODEX.

Mereka berhasil menembus sistem anti-bajakan Denuvo, yang melindungi gim-gim besar seperti Resident Evil 2, Tekken 7, dan FIFA 19.

Dilansir dari Gamespot, Kamis (26/2/2019), kali ini tim peretas CODEX dan CPY berhasil membobol proteksi anti-bajakan Denuvo pada gim Metro Exodus dan Far Cry New Dawn.

Setidaknya, Denuvo berhasil bertahan kurang lebih satu minggu semenjak tanggal rilis kedua gim tersebut.

Hal ini tentunya merupakan sebuah pukulan telak bagi Ubisoft, Deep Silver, dan tentunya Denuvo. Versi terbaru dari Denuvo kini bisa dikatakan tidak sepenuhnya aman lagi.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, deretan gim dengan proteksi terbaru, anti-tamper, dibuat keok oleh sekelompok hacker.

 


Anti-Tamper

Far Cry 5. (Doc: The Verge)

Anti-tamper sendiri merupakan sistem Digital Right Management (DRM) yang dibuat oleh perusahaan perangkat lunak Denuvo asal Austria.

Sistem ciptaan mereka diklaim sebagai pengaman sebuah software agar sulit dimodifikasi, dibajak, ataupun mengalami malfungsi.

Namun kenyataannya, masih banyak gim yang memakai sistem ini mampu ditembus oleh oknum.

Karenanya, patut dilihat bagaimana industri gaming apakah masih mempercayakan Denuvo sebagai sistem pengamanan anti-bajak mereka.

(Surya Handika R/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya