Liputan6.com, Jakarta - Ban merupakan salah satu komponen pada kendaraan yang memiliki peran penting. Pasalnya karet bundar ini menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Alhasil, kenyamanan dan keselamatan berkendara turut ditentukan oleh ban.
Seiring masa penggunaan, ban pun lama-lama akan terkikis alias botak. Jika kondisinya sudah seperti ini, mau tidak mau Anda harus melakukan penggantian.
Advertisement
Nah saat penggantian ini, Anda mesti mengetahui teknik yang benar. Pasalnya, masih banyak mekanik yang menerapkan cara yang ternyata justru bisa merugikan.
Menurut M. Sulkan Arif selaku Technical Support National PT Multistrada Arah Sarana Tbk (Corsa), cara yang sering dilakukan mekanik atau tukang tambal ban adalah mengolesi pinggiran ban dengan oli. Cara ini mereka yakini bisa mempermudah dalam memasang ban.
Memang benar setelah diolesi oli, pinggiran ban jadi lebih mudah masuk ke dalam pelek karena lebih licin. Namun ternyata ada efek dalam penggunaan oli sebagai pelicin.
"Musuh utama ban adalah oli. Karena dia (oli) sifatnya memuai. Makanya kalau ban yang dilumasi oli saat pemasangan, pas mau ganti akan ada sisa ban yang menempel di dinding pelek," terang Sulkan belum lama ini.
Selanjutnya
Karena sifatnya yang memuai, oli ini bisa membuat lapisan ban bisa terpisah dan konstruksi ban tidak safety lagi.
Untuk itu, cara yang paling aman untuk diterapkan adalah menggunakan sabun.
"Sebaiknya, supaya mudah saat pemasangan ban cukup menggunakan sabun. Itu paling aman," pungkasnya.
Advertisement