Rupiah Tembus 14.018 per Dolar AS, IHSG Naik 23,98 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Feb 2019, 16:19 WIB
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini.

Aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dukung penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (25/2/2019), IHSG menguat 23,98 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.525,35. Indeks saham LQ45 naik 0,45 persen ke posisi 1.020,04. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 216 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 195 saham melemah dan 148 saham diam di tempat.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.538,49 dan terendah 6.507,92. Total frekuensi perdagangan saham 449.851 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun.

Investor asing beli saham Rp 266,47 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran 14.018.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 1,05 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,40 persen dan sektor tambang melemah 0,14 persen.

Sementara itu, sektor saham infrastruktur menguat 1,3 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar naik 0,99 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,57 persen.

 

 


Saham-saham Top Gainers dan Loser Hari Ini

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang menguat antara lain saham HDFA naik 34,33 persen ke posisi 180 per saham, saham OCAP melonjak 34,02 persen ke posisi 130 per saham, dan saham CANI menanjak 33,33 persen ke posisi 240 per saham.

Sementara itu, saham yang tertekan antara lain saham CSIS turun 11,19 persen ke posisi 119 per saham, saham BEST merosot 9,77 persen ke posisi 240 per saham, dan saham BNLI tergelincir 8,06 persen ke posisi 970 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,50 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,09 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,48 persen.

Sementara itu, indeks saham Thailand naik 0,74 persen, indeks saham Shanghai menguat 5,6 persen, dan bukukan penguatan terbesar di Asia. Indeks saham Singapura naik 0,07 persen dan indeks saham Taiwan menguat  0,66 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, para pelaku pasar global sangat mengapresiasi nota kesepahaman antara AS dan China perihal kesepakatan perdagangan sehingga membuat IHSG dan rupiah menguat terhadap dolar AS.

"Adapun stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan juga mendukung penguatan IHSG,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya