Liputan6.com, New York - Jatuhnya harga saham Warren Buffet pada akhir pekan lalu, membuatnya menyalahkan Trump akan hal ini. Seperti yang diketahui, Buffet merupakan salah satu pendukung Hillary Clinton untuk memimpin gedung putih pada 2016 tentunya melemahnya harga saham yang dimilikinya menjadi waktu yang tepat baginya untuk menyerang Trump.
Dilansir pada laman Newshub, Warren Buffet menyalahkan Trump karena peraturan yang dibuat olehnya telah membuat perekonomian negara melemah sehingga ketika Berkshire Hathaway melemah, Buffet tidak menemukan perusahaan yang ingin membeli sahamnya.
Kekesalan Buffet ini ia tuliskan dalam surat tahunan kepada pemegang saham Berkhsire.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Buffet juga menambahkan bahwa jatuhnya harga saham di Kraft Heinz Co yang sangat drastis ini menyebabkan kerugian sebanyak USD 23,59 miliar atau setara Rp 330.6 Triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.017) pada kuartal ke empat.
Meskipun mengalami penurunan harga saham, ternyata masih ada 90 bisnis yang dimilikinya masih bekerja dengan baik salah satunya perusahaan asuransi Geico, dan kereta api BNSF.
Selanjutnya
Meskipun Trump sering sekali mendapatkan penghargaan atas kebijakan ekonomi yang diambil, namun ini di patahkan oleh Buffet.
Perang dagang yang terjadi antara ASdan China dijadikan Buffet sebagai wadah untuk mengkritik Trump karena seperti yang diketahui, Buffet memiliki perusahaan yang berinvestasi dalam pembuatan mobil listrik China BYD Co.
Baginya, untuk menjalankan bisnis secara individu merupakan suatu kesombongan. Sungguh sulit bagi Amerika untuk melakukannya sendiri tanpa bantuan negara lain.
"Orang Amerika akan menjadi lebih makmur dan aman jika dapat bekerja sama dengan semua negara berkembang," tambah Buffet.
Buffet pun berharap jika kedepannya Berkshire dapat berinvestasi dalam jumlah besar tanpa ada batasnya perang dagang. Gedung Putih masih belum dapat dipintai keterangan untuk menanggapi keluhan Warren Buffet ini.
Advertisement