Liputan6.com, New York - 26 tahun lalu, New York City gempar akibat suara ledakan dahsyat pada tengah hari bolong. Selasa 26 Februari 1993 sekitar pukul 12.18 siang, ternyata bom teroris meledak di sebuah garasi parkir World Trade Center (WTC).
Ini adalah awal dari tragedi WTC yang terjadi 8 tahun setelahnya pada 2001.
Advertisement
Ledakan pada 26 Februari 1993 siang itu bahkan meninggalkan cekungan selebar 60 kaki dan menyebabkan runtuhnya beberapa lantai beton bertulang baja di sekitar WTC. Meskipun bom teroris gagal merusak struktur utama pencakar langit, enam orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya luka-luka.
Mengutip dari History.com, Selasa (26/2/2019), World Trade Center disebutkan kala itu mengalami kerusakan dengan perkiraan lebih dari US$ 500 juta.
Setelah serangan itu, pihak berwenang mengevakuasi 50.000 orang dari gedung-gedung, ratusan di antaranya mengalami sesak akibat terlalu banyak menghirup asap dari kebakaran yang timbul pascaledakan. Evakuasi pun berlangsung sepanjang sore.
Pemerintah kota dan Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan perburuan besar-besaran terhadap tersangka, dan dalam beberapa hari sejumlah fundamentalis radikal ditangkap.
Salameh, seorang Palestina, ditangkap ketika ia akan mengambil uang muka US$ 400 yang ia tinggalkan untuk van Ryder sewaan yang digunakan dalam serangan itu. Ajaj dan Ayyad di perakit bom, ditangkap tak lama setelahnya.
Sementara Abouhalima, yang membantu membeli dan mencampur bahan peledak, melarikan diri ke Arab Saudi berhasil ditangkap di Mesir dua pekan kemudian.
Setahun kemudian, pada Maret 1994, Mohammed Salameh, Ahmad Ajaj, Nidal Ayyad, dan Mahmoud Abouhalima dihukum oleh juri federal atas peran mereka dalam pengeboman WTC 1993. Masing-masing dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Dalang serangan - Ramzi Ahmed Yousef - buron sampai Februari 1995. Ia berhasil dibekuk di Pakistan, setelah sebelumnya terdeteksi berada di Filipina. Dari penangkapakannya petugas menyita komputer berisi rencana teroris termasuk upaya membunuh Paus Yohanes Paulus II dan pengeboman 15 pesawat Amerika dalam 48 jam.
Dalam penerbangan kembali ke Amerika Serikat, Yousef dikabarkan mengakui kepada agen Secret Service bahwa ia telah mengarahkan serangan ke WTC sejak awal dan bahkan mengklaim telah memasang sekring yang meledak dengan bom 1.200 pon. Satu-satunya penyesalannya, kata agen itu mengutip Yousef, adalah bahwa menara setinggi 110 lantai itu tidak runtuh menimpa kembarannya sesuai perkiraannya - sebuah bencana yang akan menyebabkan ribuan kematian.
Eyad Ismoil, yang mengendarai Ryder van ke garasi parkir di bawah World Trade Center, ditangkap di Yordania tahun itu dan dibawa kembali ke New York.
Semua orang yang terlibat memiliki hubungan dengan Sheik Omar Abdel Rahman, seorang pemimpin agama radikal Mesir yang beroperasi di Jersey City, New Jersey, yang terletak tepat di seberang Sungai Hudson dari Manhattan.
Pada tahun 1995, Rahman dan 10 pengikut dihukum karena berkonspirasi untuk meledakkan markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa dan landmark New York lainnya. Jaksa berpendapat bahwa serangan World Trade Center adalah bagian dari konspirasi itu, meskipun hanya terdapat sedikit bukti yang jelas tentang tuduhan tersebut.
Pada November 1997, Yousef dan Ismoil dihukum di ruang sidang yang terletak hanya beberapa blok dari menara kembar. Mereka kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Seorang pria yang diyakini terlibat langsung dalam serangan itu, warga Irak Abdul Rahman Yasin, kabarnya masih buron.
Setelah pengeboman kedutaan AS tahun 1998 di Kenya dan Tanzania, penyelidik AS mulai mencurigai bahwa Yousef memiliki hubungan dengan Osama bin Laden, kepala jaringan teroris anti-AS Al Qaeda. Tetapi keterlibatannya dalam serangan menara kembar 1993 belum dapat dipastikan.
Tetapi pada 11 September 2001, dua kelompok teroris Al Qaeda menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Yousef, menabrakkan dua pesawat yang dibajak ke sisi utara dan selatan menara WTC.
Gedung pencakar langit itu pun akhirnya tidak tahan terhadap panas luar biasa yang dihasilkan oleh bahan bakar jet yang terbakar, kedua bangunan kembar itu runtuh dalam waktu dua jam setelah dihantam. Hampir 3.000 orang tewas di World Trade Center dan sekitarnya, termasuk 343 petugas pemadam kebakaran dan 23 polisi yang berjuang untuk menyelesaikan evakuasi dan menyelamatkan pekerja kantor yang terperangkap di lantai yang lebih tinggi.
Hanya enam orang di menara World Trade Center yang selamat saat bangunan kembar itu ambruk. Sedangkan hampir 10.000 orang lainnya dirawat karena cedera, banyak yang parah.
Selain awal mula tragedi serangan 9/11, pada 26 Februari beberapa tahun sebelumnya yakni 1991, sejarah mencatat bahwa Tim Berners-Lee memperkenalkan WorldWideWeb sebagai browser web pertama.
Sementara pada 26 Februari 2013 terjadi Kecelakaan balon udara Luxor 2013. Saat itu sebuah balon udara jatuh di Luxor, Mesir dan menewaskan 19 orang penumpang serta melukai 2 lainnya.
Saksikan juga video berikut ini: