Liputan6.com, Jakarta - Upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan para operator telekomunikasi menggelar layanan broadband di seluruh wilayah Indonesia, perlahan sudah memperlihatkan hasil.
Tercatat, dari 514 kota kabupaten di Indonesia, setidaknya 97 persen wilayah sudah terselimuti jaringan broadband 4G LTE.
Advertisement
Direktur Pengembangan Pitalebar Ditjen, Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo Benyamin Sura mengungkapkan, pembangunan broadband melalui jaringan selular lebih cepat dari fixed broadband.
Sejak diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada Desember 2015 lalu, coverage jaringan broadband 4G LTE di Indonesia, menurut Benyamin sudah lebih dari 90 persen dari total populasi di Indonesia.
Telkomsel juga sudah memiliki cakupan hingga 97 persen dari total populasi di 514 kabupaten kota di Indonesia.
Adapun proses pembangunan 4G LTE dianggap agresif, dikarenakan investasi yang lebih terjangkau dan mudah dalam instalasinya.
Melihat cepatnya pembangunan dan penggelaran broadband 4G LTE ini, Benyamin optimistis kalau pada tahun ini seluruh wilayah di Indonesia sudah dapat menikmati layanan broadband 4G LTE.
“Kita berharap pada 2019, 100 persen wilayah Indonesia sudah dapat menikmati layanan broadband 4G LTE,” terang Benyamin.
Perangkat New Entry Jadi Pilihan Masyarakat
Cepatnya penetrasi broadband menurut Agung Harsoyo, Komisioner BRTI, harus diikuti dengan edukasi yang baik kepada masyarakat.
Adanya broadband 4G LTE yang sudah masuk ke hampir seluruh kabupaten kota, diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk mempermudah dalam melakukan aktivitas dan meningkatkan ekonomi.
“Diharapkan, dengan adanya penetrasi broadband hingga seluruh wilayah di Indonesia, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan secara optimal e-Commerce, e-Health, e-Government dan e-Learning. Sehingga broadband nantinya dapat menjadi enabler pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Agung.
Agung menilai, saat operator selular sudah sangat siap untuk melayani masyarakat yang membutuhkan layanan broadband 4G LTE di seluruh Indonesia.
Kapasitas jaringan yang dimiliki operator selular, serta ketersediaan kartu perdana dengan dengan teknologi 4G LTE, dinilai Agung juga sudah mencukupi.
Jika ada masyarakat yang belum menukarkan SIM card dengan kartu 4G LTE, mereka bisa langsung menukarkannya ke gerai operator terdekat.
Advertisement
Penjualan dan Perkembangan Perangkat 4G
Selain industri aplikasi yang akan bertumbuh, penjualan dan perkembangan perangkat dengan teknologi 4G LTE juga semakin berkembang.
Saat layanan 4G LTE hadir, harga perangkatdengan teknologi tersebut masih terbilang mahal.
Namun setelah penetrasi broadband 4G LTE sudah tersebar luas, produsen perangkat khususnya dengan teknologi LTE semakin marak dengan varian harga yang beragam.
Mulai dari segmen entry level hingga high end level, dan salah satu produsen yang mendapatkan dampak dari pertumbuhan broadband 4G LTE adalah produsen Advan.
Mohamad Ilham Pratama, Public Relations Manager Advan (PT Bangga Teknologi Indonesia) mengatakan penjualan smartphone Android terus mengalami peningkatan. Permintaan yang tinggi terjadi pada handset di segmen entry level.
"Saat pemerintah tengah menggalakkan migrasi layanan ke 4G LTE dengan spektrum yang lebih efektif dan efisien. Sehingga banyak masyarakat khususnya yang masih menggunakan layanan 2G ingin mulai mencoba menggunakan layanan 4G LTE dengan segmen entry," terang Ilham.
Walau memiliki segmen entry level, produk yang dijual Advan sudah mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin menggunakan layanan e-Commerce, e-Health ataupun e-Government.
Untuk melayani pelanggannya, Ilham mengatakan pihak Advan telah menyediakan layanan penjualan dan purna jual yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.
"Kita dalam melakukan penjualan juga akan mengikuti pembangunan infrastruktur 4G LTE yang dilakukan oleh operator telekomunikasi," tutup Ilham.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: