Liputan6.com, Jakarta - NASA akhirnya memberikan 'lampu hijau' kepada SpaceX untuk menguji penerbangan wahana Crew Dragon.
Wahana tanpa awak ini, nantinya akan berfungsi sebagai 'taksi' untuk astronot di luar angkasa.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip Mirror pada Rabu (27/2/2019), kapsul Crew Dragon sendiri akan diluncurkan bersamaan dengan roket Falcon 9 dari Kennedy Space Center NASA, yang berlokasi di Cape Canaveral di Florida, pada 2 Maret 2019.
Nantinya, kapsul tersebut juga bakal berisikan astronot dummy dengan kostumnya bersamaan dengan sensor, yang dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasonal (ISS, International Space Station).
Ia akan kembali ke Bumi enam hari kemudian, di mana akan diterjukan di wilayah Samudera Atlantik.
NASA juga telah menyetujui uji penerbangan kapsul termasuk Flight Readiness Review (FRR), untuk menjamin keamanannya.
"Setelah melewati sejumlah pertemuan dan diskusi, NASA dan SpaceX akan memproses rencana untuk menguji penerbangan Crew Dragon dalam sebuah misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata NASA.
Dikembangkan Sejak 2014
Crew Dragon sendiri dikembangkan oleh SpaceX sejak 2014 dengan dana kontrak dari NASA sebesar US$ 2,6 miliar (setara dengan Rp 36 triliun).
Pada kesempatan yang sama, NASA juga telah menandatangi kontrak dengan Boeing untuk membangun sebuah kapsul bernama CST-100 Starliner, yang meluncur pada April 2019.
Advertisement
Untuk Transit
Kapsul luar angkasa ini akan digunakan sebagai wahana transportasi astronot antara Bumi dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Untuk saat ini, NASA masih bergantung dengan roket Soyuz Rusia dan pesawat luar angkasa lain untuk mengantar astronot ari ISS. Biayanya sendiri per bangku memakan dana US$ 80 juta (Rp 1,1 triliun).
Crew Dragon akan memiliki tujuh bangku, lengkap dnengan teknologi canggih dan konsol layar sentuh yang akan dikontrol oleh astronot.
Kapsul ini juga akan dilengkapi dengan delapan mesin SuperDraco, yang dirancang untuk menerbangkan kapsul dalam kondisi darurat.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: