Liputan6.com, Jakarta - Sebagai orangtua, tumbuh dan kembang anak menjadi sebuah tanggung jawab. Agar masa depan anak baik, maka selaku ayah dan ibu wajib memantau dan mendidik anak mereka.
Namun, atas berbagai alasan terkadang orangtua lupa dan kerap membuat kesalahan saat mendidik anak. Akibatnya, ini bisa memengaruhi kondisinya di masa mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Anak-anak akan kehilangan rasa percaya diri, menjadi pemarah atau pendiam sekaligus. Ini diakibatkan oleh proses salah didik.
Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Selasa (26/2/2019), berikut 5 kesalahan orangtua saat mendidik anak:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Tak Menunjukkan Kasih Sayang Sejak Kecil
Bagi anak kecil, ibu dan ayah adalah orang yang paling berarti. Sebab, pulang dari sekolah atau aktivitas lain tentu mereka membutuhkan sosok orangtua.
Oleh karenanya, hal buruk akan terjadi apabila Anda sebagai orangtua tidak menunjukkan rasa kasih sayangnya sejak anak masih kecil.
Apabila hal ini terjadi, anak-anak tidak akan memiliki rasa percaya diri dan cenderung melakukan aktivitas buruk.
Itu terjadi karena tidak ada kasih sayang atau pengawasan dari orangtua yang selama ini hanya sibuk bekerja.
Advertisement
2. Terlalu Mengendalikan Semuanya
Salah satu tujuan orangtua membangun hubungan dengan anak agar terjadi kedekatan. Mereka memberi masukan dan pengalaman yang tidak ternilai harganya.
Namun, semakin dewasa tidak sepatutnya orangtua menjadi pengendali secara keseluruhan. Ada kalanya orangtua bisa memberi arahan, namun bukan berarti mengendalikan.
Semakin Anda mengendalikan, maka semakin sulit anak untuk berkembang. Mereka akan selalu mengalami keterbatasan untuk menentukan pilihan. Hingga akhirnya terjebak pada kesalahan.
3. Tak Membiarkan Anak Membuat Keputusan
Masih berkesinambungan dengan poin sebelumnya, tak membiarkan seorang anak mengambil keputusan sendiri membuat mereka akan kehilangan ide dan bisa memperluas imajinasi mereka.
Selain itu, dengan tidak mengizikan anak-anak mengambil keputusan sendiri akan membuat mereka hidup tidak mandiri. Akan selalu bergantung pada orang lain.
Itu terjadi lantaran mereka tidak percaya pada diri sendiri dan selalu takut untuk menentukan pilihan.
Advertisement
4. Berdebat Terus Menerus
Salah satu alasan mengapa anak Anda merasa trauma dan membuat kesalahan di masa depan karena pengalaman buruk yang ia dapat saat kecil.
Orang-orang seperti ini biasanya mencoba menghindari konflik. Di masa depan, anak perempuan secara tidak sadar mencoba menunjukkan kepada pria bahwa mereka lebih kuat dan pria muda biasanya mengulangi perilaku ayah mereka.
Itu terjadi lantaran kebiasaan berdebat yang terus menerus di lakukannya sejak kecil bersama orangtua.
Selain itu, mereka sering memahami bahwa apa yang mereka lakukan adalah buruk dan dapat menyebabkan masalah kecanduan.
5. Meremehkan Perasaan Anak
Terkadang anak-anak marah tentang hal-hal yang terlihat konyol bagi orang dewasa. Tetapi alih-alih mendapat dukungan, mereka mendapat penilaian (Seperti "Itu buruk," "Itu bagus," atau "Anak laki-laki tidak menangis".
Semakin seseorang memahami dan mengendalikan perasaannya, semakin tangguh orang ini. Ini juga penting ketika membuat keputusan.
Dalam kehidupan orang dewasa, orang-orang ini tidak dapat membagikan emosi mereka dan mereka menekan amarah mereka sampai meledak.
Advertisement