Liputan6.com, Jakarta - Ajang ONE Championship, ONE: Call to Greatness sukses digelar di Singapura, Jumat (22/2/2019). Di Singapore Indoor Stadium, Singapura gelaran bergengsi ini dihelat.
Berbagai drama pun terjadi mengingiri setiap pertarungan yang ditampilkan di atas ring ONE Championship. KO, submission dan pertarungan epik yang mampu memukau penonton dari seluruh penjuru dunia, spektakuler.
Baca Juga
Advertisement
Termasuk penampilan petarung Indonesia, Rudy Agustian, yang sukses meraih kemenangan. Di pertandingan pembuka, dia menaklukkan petarung asal Kamboja, Khon Sichan.
“The Golden Boy” meraih kemenangan melalui kuncian rear-naked choke pada menit ke 3:14 dalam babak pertama, setelah mengendalikan pertandingan melalui pertukaran serangan atas sebelum ia menjatuhkan Khon pada akhir menit kedua.
“Saya bangga dapat mengibarkan bendera Indonesia. Lawan saya ini adalah atlet andalan dari Myanmar. Sebelumnya, dia berhasil mengalahkan Riski Umar, yang merupakan atlet unggulan ONE Championship asal Indonesia,” kata Rudy.
Gelar Kedua Stamp Fairtex
Sementara itu, Stamp Fairtex menciptakan sejarah baru sebagai pemegang gelar juara dunia dalam dua cabang olahraga beladiri. Petarung bintang asal Thailand ini sebelumnya mengamankan gelar ONE Atomweight Kickboxing World Champion pada bulan Oktober 2018, dan kemarin, ia mengamankan gelar ONE Atomweight Muay Thai World Title.
Jumat lalu, ia melancarkan teknik dan game plan yang berbeda melawan petarung andalan Amerika Serikat, Janet “JT” Todd. Ketimbang mengandalkan kemampuan clinch-nya yang dominan, Stamp menemukan cara baru untuk memenangkan pertandingan: melalui pukulan bertubi-tubi kearah Janet.
Tetapi, Stamp juga mempertunjukkan kemampuannya dalam teknik clinch, dengan melancarkan tendangan lutut dan pukulan siku yang keras.
Laga seru lainnya juga terjadi pada duel atlet grappler asal Kosta Rika, Ariel “Tarzan” Sexton dan juara Muay Thai asal Singapura Amir Khan. Duel ini berlangsung dalam tiga babak yang menegangkan.
Walaupun Ariel harus menerima serangan dan dijatuhkan pada dua ronde pertama, ia menggunakan pengalaman dan semangatnya untuk tetap memberikan perlawanan. Amir tidak memiliki pilihan lain selain menyerah.
Advertisement
Penyelesaian Tercepat Bagi “Dagi”
Kekuatan Saygid “Dagi” Guseyn Arslanaliev sudah mendunia, dan Ev “E.T.” Ting merasakan sendiri dampak dari serangannya dalam babak perempat final ONE Lightweight World Grand Prix Jumat lalu.
Tanpa basa basi, kedua petarung bergerak maju ketiga bel berbunyi. Tetapi, Saygid menemukan waktu yang tepat untuk melancarkan pukulan mematikan. Atlet asal Turki ini menyarangkan pukulan tangan kiri, yang segera menjatuhkan Ev ke kanvas.
“Dagi” kemudian merangsek dengan ground and pound, sebelum wasit mengakhiri pertandingan hanya dalam waktu 25 detik pada babak pertama. Dengan hasil ini, Saygid akan menghadapi Ariel pada babak semi-final.