Sempat Melemah, IHSG Berbalik Arah ke Zona Hijau

Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.991 per dolar AS dan aksi beli investor asing angkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Feb 2019, 16:30 WIB
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah yang menguat mengangkat IHSG.

Sebelumnya IHSG sempat berada di zona merah. Bahkan sempat sentuh level terendah 6.497. Meski sempat dibuka naik dua poin ke posisi 6.527,72, tapi tak berlangsung lama hingga kembali ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (26/2/2019), IHSG menguat 15,59 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.540,95. IHSG pun sempat berada di level tertinggi 6.540,95.

Sebanyak 145 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 261 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 461.291 kali dengan volume perdagangan saham 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 357,84 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 13.991.

Sebagian besar sektor saham tertekan dengan sektor pertanian pimpin pelemahan 1,43 persen. Disusul sektor saham tambang susut 1,37 persen dan sektor saham konstruksi melemah 0,39 persen.

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi naik 1,39 persen dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur naik 0,76 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,44 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BNLI menguat 4,64 persen ke posisi 1.015 per saham, saham OCAP menanjak 34,62 persen ke posisi 175 per saham, dan saham IMJS menguat 11,84 persen ke posisi 850 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CSIS turun 34,45 persen ke posisi 78, saham MKPI merosot 18,94 persen ke posisi 14.550 per saham, dan saham JAYA terpangkas 10,37 persen ke posisi 605 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,65 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,37 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,30 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,67 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,33 persen. Sementara itu, indeks saham Taiwan menguat 0,01 persen.

 


Awal Sesi Perdagangan

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan Selasa ini. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.997.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 26 Februari 2019, IHSG menguat tipis 2,38 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.527,72. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG masih menguat tipis juga 7,84 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.533,04.

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,09 persen ke posisi 1.020,0,09. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada perdagangan pagi kecuali JII.

Sebanyak 130 saham menguat sehingga membawa IHSG menghijau. Sebanyak 150 saham diam di tempat dan 63 saham melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.535,08 dan terendah 6.524,18.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 23.617 kali dengan volume perdagangan 818 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 545 miliar.

Investor asing jual saham Rp 8,25 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.997.

Sebagian besar sektor menghijau dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 0,38 persen. Disusul sektor keuangan yang naik 0,22 persen dan sektor saham kontruksi menguat 0,21 persen.

Saham yang mencatat penguatan dan mendorong kenaikan IHSG antara lain OCAP sebesar 34,62 persen menjadi Rp 175 dan HDFA yang naik 22,22 menjadi Rp 220. Sementara yang melemah IPCM turun 7,91 persen menjadi Rp 396 dan MRAT sebesar 8,07 persen menjadi Rp 171.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya