Calderon Ungkap Kemarahan Ronaldo Sebelum Tinggalkan Real Madrid

Real Madrid dan banyak klub top Eropa lainnya terus mengincar Neymar.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 27 Feb 2019, 20:20 WIB
Cristiano Ronaldo setelah laga kontra Atletico Madrid pada leg pertama 16 besar Liga Champions 2018-2019 di Wanda Metropolitan Stadium, Kamis dini hari WIB (21/2/2019). Juventus kalah 0-2. (AFP/Oscar Del Pozo)

Liputan6.com, Madrid - Mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon, menyebut Los Blancos memang mengizinkan Cristiano Ronaldo pergi meninggalkan klub. Pasalnya, mereka yakin akan bisa merekrut bintang Paris Saint Germain (PSG) Neymar.

Calderon menikmati masa tugas selama tiga tahun di Real Madrid, sebelum masa jabatannya diganti Florentino Perez. Ia sukses dengan penandatanganan pemain depan Portugal, Ronaldo, dari Manchester United pada 2009.

"Cristiano [Ronaldo] menginginkan kenaikan gaji setelah memenangkan Liga Champions," kata Calderon kepada Radio Villa Trinidad, seperti dikutip oleh ESPN.

“Namun, Florentino menolak. Ronaldo juga marah karena Real Madrid rela mengeluarkan dana besar untuk mendaratkan Neymar.


Dana Besar

“Florentino memberitahunya bahwa jika seseorang menawarkan 100 juta euro, dia bisa pergi. Itulah yang terjadi," kata Calderon.

Seperti diketahui, Ronaldo menandatangani kontrak dengan Juventus dalam kesepakatan 100 juta euro musim panas lalu. Sementara, Neymar hingga saat ini masih tetap bertahan di PSG.


Takkan Dijual

4. Neymar (Paris Saint Germain) - 2,7 juta pound (Rp 48,7 miliar). (AFP/Christophe Simon)

Namun, sebelumnya Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, menjelaskan soal status bintang mereka, Neymar. Al-Khelaifi menegaskan klubnya telah mengesampingkan penjualan bintang Brasil itu, ke Real Madrid.

Al-Khelaifi juga menyatakan pesan ini juga berlaku untuk semua klub lain. Pasalnya, selain Real Madrid, banyak juga klub top Eropa lainnya yang mengincar Neymar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya