Suntikan Asing di 2 Sektor Ini Jadi Penyelamat Investasi RI

BKPM menyatakan, investasi untuk unicorn menjadi sorotan sebab memiliki valuasi cukup besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2019, 20:33 WIB
Kepala BKPM Thomas Lembong (Dok Foto: Yayu Agustini Rahayu Achmud/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong menyebutkan, investasi asing ke unicorn menyelamatkan iklim investasi asing di Indonesia keseluruhan.

"Kalau bukan karena investasi dan arus modal yang deras masuk ke dalam unicorn  juga banyak ke start up lainya maka investasi internasional turun, bukan naik," kata Thomas dalam sebuah acara diskusi di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Dia mengungkapkan, arus modal masuk ke ekonomi digital berasal dari dua sektor yang menyelamatkan investasi internasional menjadi naik. Pertama, e-commerce. Kedua adalah smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian logam.

"Jadi, saya tentunya terima kasih atas tren ini. Kalau bukan karena investasi dan arus modal deras yang masuk ke dalam unicorn dan juga ekonomi digital, investasi global itu malah turun loh," ujar dia.

Dia melanjutkan, investasi untuk unicorn menjadi sorotan sebab memiliki valuasi cukup besar. Selain itu, unicorn juga dinilai sangat membantu dalam mengembangkan roda perekonomian masyarakat.

Banyak kemudahan yang ditawarkan dan dinikmati oleh masyarkat luas dengan kehadiran unicorn tersebut.

"Saya ini selalu mengingatkan, kita harus melihat, tak hanya kuantitas investasi, tapi juga kualitas investasi. Kita kejar target, kita harapkan nilai besar. Tapi juga berkualitas tinggi," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 


Modal yang Masuk ke Unicorn Berbeda dengan Deposito

Menkominfo Rudiantara dan Kepala BKPM Thomas Lembong saat menghadiri diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?' di Jakarta, Selasa (26/2). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong menekankan, modal yang ditanam pada unicorn terutama di e-commerce berbeda dengan deposito perbankan. 

Hal ini ia kemukakan mengingat maraknya pembicaraan mengenai unicorn dalam negeri yang dikuasai investor asing. 

"Perlu saya tekankan modal yang ditanam e-commerce sangat berbeda sekali dengan deposito di perbankan. Investor yang masuk ke e-commerce atau ekonomi digital sadar sekali bahwa sekali mereka masuk maka tidak akan bisa keluar," ujar dia di Jakarta, Selasa 26 Februari 2019.

Dia menambahkan, hanya ada tiga cara bagi investor di sektor e-commerce dapat keluar dari platform ekonomi digital tersebut.

"Keluar hanya dengan 3 cara pertama yaitu IPO, kedua jual ke investor lain, atau ketiga nilainya di nol kan," ujar dia.

Dia justru mengapresiasi dengan kehadiran unicorn di dalam negeri, investasi di sektor international berpotensi untuk dapat ditingkatkan.

"Karena kalau bukan karena investasi dan arus modal yang deras masuk kedalam unicorn tapi juga banyak ke startup lainya maka investasi international ini turun bukan naik," ujar Thomas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya