Genjot Investasi, Dua Pejabat Ini Paparkan Kondisi Batam kepada Pengusaha Singapura

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Edy Putra Irawadi dan Wali Kota Batam M. Rudi menghadiri dialog bisnis di Singapura.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 27 Feb 2019, 10:15 WIB
Dialog bisnis “Roundtable Dialoque Session with Batam Authorities” pada Selasa 26 Februari 2019. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Singapura Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Edy Putra Irawadi dan Wali Kota Batam M. Rudi menghadiri dialog bisnis di Singapura. Kehadiran dua pejabat ini diharapkan dapat meyakinkan pengusaha mengenai kondisi di Batam.

Dua pejabat tersebut menjadi narasumber utama dalam dialog bisnis berjudul "Roundtable Dialogue Session with Batam Authorities". Dialog bisnis tersebut dihadiri para pengusaha Singapura tergabung dalam Singapore Business Federation (SBF) dan KADIN Singapore Commite pada Selasa 26 Februari 2019.

Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya mengapresiasi pertemuan tersebut. Dengan ada pertemuan itu diharapkan dapat menjawab isu-isu yang ada di media massa mengenai dualisme kewenangan di Batam.

"Kami tampilkan dua-duanya di sini Kepala BP Batam dan Wali Kota Batam karena bagaimanapun juga kebijakan pemerintah sudah jelas bahwa perbaikan iklim usaha akan terus ditingkatkan,” tutur dia.

Ia menilai, kehadiran kedua pemangku kepentingan di Batam akan memberikan sinyal positif bagi dunia usaha. Pihaknya ingin menunjukkan kepada dunia usaha Singapura kalau transisi roadmap jelas dan dilanjutkan.

"Saya kira ini sangat diapresiasi oleh peserta karena dijawab langsung oleh keduanya misalnya mal pelayanan publik menjadi solusi apapun masalah yang ada,” ujar Ngurah.

Sementara itu, Kepala BP Batam Edy Putra Irawadijuga  menyambut baik dialog bisnis tersebut. Kehadirannya juga untuk memberikan informasi arah dan kebijakan pembangunan Batam. BP Batam harus berperan aktif melayani kepentingan investasi sebagai upaya dalam menjaga Batam tetap berdaya saing. 

"Kami diundang oleh pengusaha Singapura untuk menjadi narasumber, mereka ingin mendengar bagaimana arah kebijakan dan pengembangan Batam ke depan terhadap dunia usaha dan peluang investasi, ini langkah bagus", kata dia.

Dalam paparan, Edy menuturkan, pergantian pimpinan BP Batam yang baru dilakukan oleh pemerintah tidak akan menghambat kegiatan dunia usaha di Batam.

Pemerintah tetap memastikan pembangunan dan investasi infrastruktur tetap berjalan. Hal ini juga menjadi salah satu yang ditugaskan kepadanya sebagai pimpinan baru BP Batam.

"Tugas saya mengawal, memberikan kenyamanan dan kepastian usaha bagi investor maka saya melakukan penyederhanaan prosedur dan proses, kata dia.

Lewat dialog ini, Edy menuturkan dapat bertemu langsung dengan pengusaha sehingga dapat memberikan informasi mengenai kondisi di Batam.

Pihaknya dapat langsung menjelaskan bagaimana pihaknya sudah membuat sistem pelayanan jaminan usaha dan pengawasan, pengawalan investasi. Edy mengharapkan hal tersebut juga dapat menambah investor.

 


Selanjutnya

Dialog bisnis “Roundtable Dialoque Session with Batam Authorities” pada Selasa 26 Februari 2019. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Ia menambahkan, saat ini BP Batam telah melakukan beberapa terobosan untuk menjaga iklim investasi melalui Klinik Berusaha di MPP Batam.

"Kita bangun klinik berusaha di mana orang bisa menjadi tempat mengeluh,” ucap dia. 

Sejumlah rencana pengembangan proyek seperti Bandara Internasional Hang Nadim Batam dan Pelabuhan Batuampar, dipastikan tetap berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

Pihaknya juga menyampaikan rencana pengembangan kawasan Batam sebagai Bandar Niaga Nusantara atau Global Commercial Zone. 

"Tujuannya tentu supaya Batam ke depan bisa terus tumbuh dengan baik dan sejahtera. Karena itu BP Batam akan terus komitmen meningkatkan pelayanan dan pengembangan investasi di Batam", ujar dia. 

Lebih lanjut ia menuturkan, sejumlah rencana dan strategi pemerintah dalam pengembangan Batam sebagai tujuan investasi. Yakni, rencana penerapan KEK di Batam. Pemerintah akan terus memberikan insentif kepada para pelaku usaha. 

"Kami sudah memetakan beberapa wilayah untuk dijadikan KEK secara enclave, ini menjadi pilihan bagi pengusaha tentu akan banyak insentif di KEK seperti tax holiday, mini tax holiday, tax allowance,dan sebagainya,” ungkapnya. 

Ia pun mengimbau di hadapan para peserta dialog dan pengusaha Singapura agar tidak resah sebab yang membedakan adalah fasilitas atau insentif yang diberikan. 

Edy menyebutkan, Batam mengalami perubahan peradaban dari manufaktur ke jasa. Oleh karena itu, berbagai pengembangan ke depan akan lebih diprioritaskan. Pertama, 

destinasi wisata seperti world factory outlet, Galang - Vietnam Humanity Memorial Park, Taman Rusa, sport hall, dan MICE. Kedua, Pelayanan kesehatan bertaraf internasional.

Ketiga, Kampus bertaraf Internasional dan Balai Pelatihan. Keempat, Ligistic Hub dan e-commerce. Kelima, Import Subsitution industry (pharmacy, medical device, raw sugar, dairy product). Keenam, Financial district. Ketujuh, Export oriented global value chains indusry. 

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengaku optimistis investasi di Batam akan meningkat sejalan dengan sinergitas yang dibangun. 

Ia menilai, dualisme kewenangan merupakan persepsi yang keliru. Seolah-olah antara Pemerintah Kota dan BP ada masalah. 

"Kalau menurut saya tidak ada masalah sebetulnya, tapi karena ini  ( Batam lagi)  dikembangkan sehingga pengusaha ada keraguan maka dengan adanya kami berdua hari ini saya kira menutup semua keraguan itu. Artinya maka investasi kita berharap semua percaya diri akan bangkit dan tumbuh kembali,” ujar Rudi. 

Ia meyakini, sebagai pemerintah akan menjamin dan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang mau menanamkan modalnya di Batam.

"Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada pengusaha," ujar dia. 

Assistant Executive Director SBF, Thian Tai Chew mengatakan, letak Batam yang strategis menjadikan Batam sebagai mitra yang strategis bagi Singapura membuat ekositem ekonomi bilateral kedua negara semakin baik. 

"Melalui diskusi ini kita bisa melihat bahwa persoalan yang terjadi di Batam telah diselesaikan dan kita yakin bahwa komitmen kedua pimpinan ini bisa memberikan harapan kepada investor sehingga semakin tumbuh dan berkembang dan menjadikan Batam untuk perluasan investasi,” ujar Thian.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya