Liputan6.com, London - Chelsea mendatangkan Alvaro Morata ke Liga Inggris dari raksasa Spanyol, Real Madrid pada 19 Juli 2017. Morata diboyong ke Stamford Bridge Stadium dengan mahar sebesar 60 juta pound sterling (Rp 1,1 triliun, kurs saat ini).
Morata menjadi pemain asal Spanyol termahal yang pernah Chelsea pada saat itu. Sayangnya, pria asal Spanyol tersebut dicap sebagai salah satu striker gagal di Liga Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Mantan pemain Juventus itu hanya mampu mencetak 16 gol dari 47 pertandingan di Liga Inggris. Bahkan, dia sempat absen mencetak gol dalam enam pertandingan di Liga Inggris terakhirnya bersama Chelsea.
Karena hal tersebut, pelatih Chelsea, Maurizio Sarri memutuskan untuk melepasnya ke klub Spanyol, Atletico Madrid. Chelsea meminjamkan pria berusia 26 tahun itu selama satu setengah musim.
Selain Morata, ada lima pemain lain yang dicap sebagai striker gagal Liga Inggris. Siapa saja? Simak di halaman selanjutnya.
Andriy Shevchenko
Andriy Shevchenko datang ke Liga Inggris pada 2006. Ketika itu dia dibeli Chelsea dengan status sebagai striker mengerikan di Liga Italia bersama AC Milan.
Karena hal tersebut, Chelsea yang dipimpin Roman Abramovich mendatangkan Shevchenko seharga 73 juta euro. Bahkan, pemain asal Ukraina itu mendapat bayaran termahal di Liga Inggris.
Sayangnya, Shevchenko tak bersinar di Liga Inggris. Dia hanya mampu mencetak sembilan gol dari 48 penampilan di Liga Inggris hingga 2008 bersama Chelsea.
Advertisement
Radamel Falcao
Striker asal Kolombia, Radamel Falcao sempat memperkuat dua klub top Liga Inggris, Manchester United (2014/15) dan Chelsea (2015/16).
Bahkan, MU harus membayar 10 juta pound sterling sebagai biaya peminjaman Falcao dari AS Monaco. Falcao pun mendapat bayaran mahal di MU, 250 ribu pound sterling per mingggu.
Namun, dia gagal berkontribusi maksimal untuk MU. Dia hanya mencetak empat gol dari 29 pertandingan di Liga Inggris bersama MU.
Musim selanjutnya, Falcao bergabung dengan Chelsea. Bukannya membaik, Falcao malah memburuk. Striker yang berusia 33 tahun itu hanya mencet satu gol dari 12 pertandingan Liga Inggris bersama Chelsea.
Andreas Cornelius
Pada 27 Juni 2013, Cardiff City mendatangkan striker jangkung Timnas Denmark, Andreas Cornelius dari Copenhagen. Cornelius sempat dicap bakal menjadi striker mematikan di Liga Inggris karena posturnya menjulang hingga 195 cm.
Namun, dia malah menjadi salah satu striker terburuk yang main di Liga Inggris. Dia hanya mendapat kesempatan bermain selama delapan pertandingan, tanpa pernah sekalipun menjadi starter. Cornelius juga gagal mencetak gol.
Alhasil, striker yang kini berusia 25 tahun itu hanya enam bulan bertahan di Liga Inggris. Dia pun kembali ke klub lamanya, Copenhagen.
Advertisement
Yaya Sanogo
Pada 2013, Arsenal mendatangkan striker jangkung kelahiran Prancis, Yaya Sanogo dari Auxerre. Bersama klub asal Prancis itu, dia mampu mencetak 10 gol dari 13 penampilan di Ligue 1.
Sayangnya, di bawah asuhan Arsene Wenger, manajer Arsenal saat itu, Yaya Sanogo gagal berkembang. Dia hanya mampu mencetak dua gol dari 31 pertandingan di Liga Inggris.
Catatan itu membuat Yaya Sanogo menghabiskan waktunya sebagai pemain Arsenal yang dipinjamkan ke Crystal Palace, Ajax, Jong Ajax, Charlon Athletic. Puncaknya, pada 2017, Arsenal melepas Yaya Sanogo ke klub Prancis, Toulouse.
El Hadji Diouf
Pada 2002, Liverpool secara mengejutkan mendatangkan striker asal Senegal, El Hadji Diouf dari klub asal Prancis, Lens, dengan mahar yang cukup mahal, 10 juta pound sterling.
Manajer Liverpool saat itu, Gerard Houllier sangat terkesan dengan aksi Diouf di Piala Dunia 2002 yang membawa Senegal hingga babak perempat final.
Sayangnya, itu menjadi keputusan yang salah dari Houllier. Diouf hanya mampu mencetak enam gol dari 79 pertandingan bersama Liverpool. Diouf kemudian bermain untuk Bolton, Sunderland, dan Blackburn Rovers, tapi tetap gagal membuktikan dirinya sebagai striker mematikan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement