Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur yang dibangun selama ini. Pasalnya pembangunan infrastruktur tidak berkorelasi dengan naiknya investasi, khususnya penanaman modal asing (PMA).
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, untuk melihat apakah infrastruktur yang dibangun sudah memberikan dampak pada ekonomi, maka harus melihat dampaknya kepada bisnis dan investasi.
Namun meski dalam empat tahun terakhir pemerintah sangat gencar membangun infrastruktur, lanjut dia, sayangnya justru dampak terhadap sektor bisnis dan investasi masih belum signifikan.
Baca Juga
Advertisement
"Setelah 4 tahun ini, minimal terlihat dari tendensi bisnis dan kenaikan investasi. Tapi sampai 2018, PMA itu justru minus. PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) memang masih baik, tapi cenderung stagnan," ujar dia di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Padahal pada tahun lalu, lanjut dia, investasi asing justru tengah deras masuk ke kawasan Asia. Tetapi hal ini justru tidak dirasakan oleh Indonesia.
"Padahal tahun lalu arus investasi ke Asia itu terbesar. Ini akibat perang dagang antara China dan Amerika, tapi kok ke Indonesia malah negatif," ungkap dia.
Oleh sebab itu, lanjut Enny, pemerintah harus melakukan evaluasi, apakah infrastruktur yang dibangun sudah tepat sasaran. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan evaluasi terhadap regulasi-regulasi yang masih menghambat sektor usaha.
"Ini harus dievaluasi. Kalau tepat, itu bisa langsung (berdampak ke investasi). Juga sepanjang kebijakan direncanakan secara matang dan melibatkan dunia usaha, subjek dari pembangunan infrastruktur ini," tandas dia.