Liputan6.com, Washington DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengimbau pihak India dan Pakistan untuk menghindari aksi militer lebih lanjut.
Sebagaimana dilaporkan oleh VOA Indonesia, Pompeo telah melakukan pembicaraan terpisah dengan menteri luar negeri masing-masing negara.
Baca Juga
Advertisement
"Saya mengemukakan kepada kedua menteri bahwa kami menghimbau India dan Pakistan dapat mengekang diri dan sedapat-dapatnya menghindari peningkatan (konflik)", kata Pompeo dalam sebuah pernyataan di Washington pada Selasa, 26 Februari 2019.
Pompeo juga meminta Menteri Luar Negeri India dan Pakistan agar mengutamakan komunikasi langsung dan menghindari aksi militer lebih lanjut, sebagaimana dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (27/2/2019).
Sementara itu pada waktu yang hampir bersamaan, pejabat militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor, mengonfirmasi telah menembak jatuh dua pesawat tempur India yang melintas di dalam wilayah udaranya. Islamabad juga mengaku telah menangkap seorang pilot saat ketegangan meningkat menyusul serangan bom India satu hari sebelumnya.
"Menanggapi serangan militer udara Pakistan (Pakistan Air Force/PAF) pagi ini sebagaimana dirilis oleh MoFA, Angkatan Udara India (Indian Air Force/IAF) melewati Garis Depan (Line of Control/LOC). PAF menembak jatuh dua pesawat India di dalam wilayah Pakistan. Salah satu unit jatuh di Azad Jammu and Kashmir, sementara yang lain jatuh di dalam wilayah Kashmir yang dikuasai India (Indian Occupied Kashmir/IOK). Satu pilot India ditangkap oleh pasukan (angkatan) darat di wilayah tersebut," kata Ghafoor melalui akun Twitter pribadinya.
Simak pula video pilihan berikut:
Pakistan Sempat Meminta Pertolongan PBB
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi memohon Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu menyelesaikan ketegangan negaranya dengan India. Ia menyatakan hal itu secara tertulis pada Selasa 19 Februari 2019 lalu.
"Dengan perasaan terdesak, saya menarik perhatian Anda pada situasi keamanan yang memburuk di wilayah kami akibat ancaman terhadap Pakistan oleh India," tulis Qureshi dalam surat yang ditujukan untuk Antonio Guterres, dikutip dari CBC News.
Sebelumnya, India telah memanggil pulang duta besarnya untuk Pakistan, Suhail Mahmood, pada Senin 18 Februari 2019.
Dalam waktu yang berdekatan, India juga mengklaim bahwa Amerika Serikat mendukungnya untuk mempertahankan diri dari serangan di daerah perbatasan.
Kedua hal tersebut semakin mengancam Pakistan dan menjadi prediksi bagi situasi keamanan yang akan memburuk.
"Sangat penting untuk mengambil langkah-langkah de-eskalasi. PBB harus turun tangan meredakan ketegangan," tulis Qureshi.
Hingga saat ini, belum terdapat tanggapan dari New Delhi terkait surat Pakistan untuk PBB tersebut.
Advertisement