Kebakaran Mematikan di Stasiun Kereta Tersibuk Mesir, 25 Orang Tewas

Otoritas Kereta Api Nasional Mesir mengatakan, sebuah kereta menabrak sebuah penyangga beton di Ramses Station.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Feb 2019, 18:23 WIB
Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

Liputan6.com, Kairo - Kebakaran besar terjadi di stasiun kereta api utama di ibu kota Mesir, Kairo. Menurut laporan televisi pemerintah, setidaknya 25 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka akibat peristiwa tersebut.

Otoritas Kereta Api Nasional Mesir mengatakan, sebuah kereta menabrak sebuah penyangga beton di Ramses Station. Tangki bahan bakar sepur dilaporkan meledak setelah kecelakaan itu, membuat platform dan bangunan di dekatnya terbakar.

Perdana Menteri Mostafa Madbouli mengunjungi tempat kejadian dan mengatakan penyebab tabrakan itu belum diketahui. Namun, ia bersumpah untuk menghukum siapa pun yang terbukti lalai.

"Kami akan mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu dan mereka akan bertanggung jawab," kata PM Mostafa Madbouli seperti dikutip dari BBC, Rabu (27/2/2019).

Foto dan video dari stasiun kereta api tersibuk di Mesir, yang diposting di media sosial menunjukkan kereta dan platform yang ditabraknya terbakar. Orang-orang bergegas mengevakuasi para korban.

"Saya berdiri di peron dan melihat kereta melaju cepat ke penghalang. Semua orang mulai berlari tetapi banyak yang meninggal setelah lokomotifnya meledak," tutur saksi Mina Ghaly.

Sistem perkeretaapian Mesir memang dikenal memiliki catatan keselamatan buruk, yang oleh banyak orang disalahkan atas kurangnya investasi oleh pemerintah berturut-turut dan manajemen yang buruk.

Sebelumnya pada Agustus 2017, 43 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka ketika dua kereta penumpang bertabrakan di luar kota pelabuhan Alexandria di Alexandria.

Kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu terjadi di dekat Kairo pada tahun 2002, ketika api merobek sebuah kereta penumpang yang penuh sesak, menewaskan lebih dari 370 orang. 

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya