Telinga yang Mendadak Tertutup Usai Renang, Harus Dipancing Pakai Air?

Telinga mendadak tertutup yang biasanya dirasakan setelah berenang memiliki dua kemungkinan; ada air yang terperangkap atau adanya kotoran.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Feb 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi berenang. Sumber foto: unsplash.com/Haley Phelps.

Liputan6.com, Jakarta Siapa saja yang senang berenang, pasti pernah mengalami telinga yang mendadak tertutup. Seolah-olah ada air yang 'mengganjal' di dalam telinga. Hal ini pun membuat telinga jadi tak nyaman.

Biasanya, yang kemudian dilakukan adalah memasukkan air lalu memiringkan telinga agar indera pendengaran kita ini kembali normal. Namun, pada beberapa kasus, ada yang tak mempan hanya dengan melakukan itu saja. Apa yang sebenarnya terjadi?

Menurut dokter spesialis telinga hidung tenggorokan, bedah kepala dan leher dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, Hably Warganegara, telinga mendadak tertutup yang biasanya dirasakan setelah berenang memiliki dua kemungkinan; ada air yang terperangkap atau adanya kotoran.

Hably, menjelaskan, telinga kebanyakan orang memiliki bentuk yang berlekuk-lekuk atau belok. Sehingga air yang terperangkap tidak bisa keluar.

"Pada kondisi ini, harus dipancing pakai air buat mengangkatnya," kata Hably di Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2019.

 

Ilustrasi anak bermain di kolam renang. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Namun, hal serupa tak bisa dilakukan jika kondisi tersebut disebabkan adanya kotoran. Lantaran kotoran bisa mengembang jika kena air. "Jadi, kalau dimasukkan air lagi, akan sama saja," ujarnya.

Guna mengetahui apakah yang terperangkap di telinga setelah berenang adalah air atau kotoran, Hably menyarankan agar melihatnya isi dalam kuping menggunakna senter yang ada di ponsel.

Bila yang terlihat adalah air, bisa dipancing memakai air. Jika ternyata itu adalah kotoran, atau mungkin ragu menentukannya, sebaiknya ke dokter.

"Ke dokter THT akan dibantu," Hably menekankan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya