Jokowi Ingatkan Masyarakat Disiplin Bayar Angsuran KUR

Jokowi juga memberikan wawasan agar uang pinjaman benar-benar dipakai sesuai peruntukannya, yakni untuk mengembangkan usaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2019, 20:41 WIB
Presiden Jokowi. Dok Merdeka.com/Wilfridus Setu Umbu

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat yang mengambil pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk disiplin dalam memenuhi kewajiban membayar angsuran.

Hal ini dia sampaikan dalam acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ketahanan pangan dan aksi ekonomi untuk rakyat, di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (27/2/2019).

"Yang namanya minjem itu harus bayar. Pinjem harus ngangsur (membayar angsuran), disiplin," tegas dia.

Mantan Walikota Solo ini mengatakan bahwa jika masyarakat tertib mengangsur, hal itu akan memberikan kepercayaan bagi pemberi kredit untuk kembali memberikan pinjaman.

"Kalau disiplin namanya baik, bisa naik. Saya titip, kalau pinjam KUR. Bunganya berapa sih? 7 persen setahun. Bukan sebulan. Kalau bukan KUR nggak segitu. Ini KUR karena disubsidi pemerintah," jelas dia.

Jokowi juga memberikan wawasan agar uang pinjaman benar-benar dipakai sesuai peruntukannya, yakni untuk mengembangkan usaha.

"Misalnya dari bank dapat (pinjaman) Rp 30 juta. Senang kan dari dari bank bawa pulang. Malamnya kan mikir. Besoknya pergi ke dealer sepeda motor. Hati-hati kebiasaan kita. Yang namanya uang pinjaman itu hati-hati. Harus dikembalikan, diangsur, dicicil," ungkap dia.

Dia meminta masyarakat untuk mampu membuat skala prioritas dalam penggunaan uang pinjaman. Sebab jika salah digunakan tentu akan membawa kerugian bagi diri sendiri.

"Jangan sampai pulang naik sepeda motor, gagah. Padahal sepeda motornya masih nyicil KUR-nya juga nyicil ke bank," kata dia.

"Paling-paling muter-muter, gagah, muter kampung, muter desa itu cuma 6 bulan. Nggak bisa nyicil ke dealer, nggak bisa nyicil ke bank, motornya ditarik, KUR-nya juga diambil asetnya. Hati-hati, hati-hati," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com


Sambangi Pesantren, Jokowi Cek Penyaluran KUR Petani dan Peternak

Presiden Jokowi mengambil minuman di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (27/2). Kedatangan Jokowi merupakan bagian dari rangkaian Penyaluran KUR Ketahanan pangan dan aksi ekonomi untuk rakyat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyambangi Pondok Pesantren Miftahul Huda, di Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (27/2). Kedatangan Jokowi rangkaian acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ketahanan pangan dan aksi ekonomi untuk rakyat.

Pantauan Merdeka.com, Jokowi yang tampil dengan mengenakan sarung, kemeja putih, jas hitam, dan berpeci hitam, tiba di lokasi acara sekitar pukul 16.30. "Alhamdulillah kita bisa bersilaturahim. Saya senang," kata Jokowi membuka sambutan.

Turut mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Jawa, Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun sempat mengecek soal penyaluran KUR yang dilakukan perbankan kepada petani. Penyaluran secara simbolis kepada debitor telah dilakukan Menko Perekonomian, Darmin Nasution.

"Saya dapat laporan katanya dibagikan kepada petani sebanyak 600-an orang, benar? Yang dapat KUR mana tunjuk jari. Mana? Dapet? Bener dapet," ujar dia.

Sebagai informasi penyaluran KUR yang dilakukan di Pondok Pesantren diterima oleh 300 debitor KUR Bank Mandiri, 300 debitor KUR BRI, 300 debitor KUR BNI, 200 debitor KUR Bank BJB, 100 debitor KUR PKBL dan BTN.

Selain itu ada pula program Santripreneur Go-Online Tokopedia untuk 60 peserta, 300 muslimat peserta kewirausahaan pembiayaan syariah BMT, dan 200 santriwan milenial peserta pelatihan barista pemula dan kelembagaan ekonomi.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya