Gara-Gara Bocah 5 Tahun, Campak Kembali Muncul di Kosta Rika

Penyakit campak kembali ke Kosta Rika setelah 2014 dinyatakan bebas dari negara tersebut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Mar 2019, 10:00 WIB
Kosta Rika, salah satu negara di dunia yang tak punya tentara. | via: AP

Liputan6.com, Jakarta Pada 2014, Kosta Rika telah menyatakan bahwa masyarakatnya telah bebas dari campak atau measles. Namun lima tahun kemudian, karena satu keluarga, penyakit itu kembali lagi.

Melansir Mashable pada Kamis (28/2/2019), keluarga tersebut diketahui berasal dari Prancis. Anak laki-laki mereka yang berusia lima tahun dilaporkan tidak pernah menerima vaksinasi campak.

Kementerian Kesehatan Kosta Rika menyatakan, keluarga tersebut datang ke negara itu pada 18 Februari lalu. Pihaknya menemukan, tidak hanya sang anak yang belum pernah divaksinasi tetapi juga sang ibu.

Keluarga ini awalnya berpikir putra mereka terkena ruam ringan. Namun, seorang dokter di Kosta Rika menyatakan bahwa apa yang dialami anaknya adalah campak. Bocah tersebut ternyata tertular dari teman sekolahnya di Prancis.

Otoritas Prancis yang tahu akan hal ini akhirnya menempatkan anak laki-laki dan ibunya tersebut dalam ruang perawatan isolasi di Monseñor Sanabria Hospital di Puntarenas. Ini merupakan kejadian yang pertama sejak 2014.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Pentingnya mengenali gejala campak

Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak di sebuah puskesmas, Banda Aceh, Rabu (19/9). Pemerintah Aceh memperbolehkan penggunaan vaksin MR dengan alasan dalam kondisi darurat. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

"Negara kami menikmati cakupan vaksinasi yang sangat baik secara menyeluruh. Namun, untuk menghindari kasus-kasus tertentu dan kemungkinan komplikasi, penting bagi mereka yang bertanggung jawab atas anak di bawah umur memastikan bahwa anak-anak mendapatkan skema vaksinasi lengkap," tulis Kemenkes Kosta Rika dalam rilisnya.

Kementerian Kesehatan Kosta Rika juga meminta orang-orang untuk mewaspadai gejala campak. Beberapa di antaranya adalah demam, hidung tersubmat, batuk, konjungtivitis, ruam kulit yang dimulai dari kepala dan berkembang melalui tubuh hingga kaki, serta mencapai pinggul sekitar hari kedua. Mereka diminta memberitahukan pihak kesehatan dengan cepat.

"Gejala-gejala di atas sangat penting bagi seseorang yang dalam 20 hari sebelumnya, berada di negara dengan penularan campak," tambah Kemenkes Kosta Rika.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terus menerus memperingatkan negara-negara tentang pentingya vaksin campak. Mereka melaporkan di 2016 hingga 2017, kasus ini meningkat lebih dari 30 persen di seluruh dunia akibat munculnya gerakan anti-vaksinasi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya