Liputan6.com, Jakarta Kasus di Taiwan ini harusnya bisa menjadi pelajaran bagi kita dalam menggunakan ponsel. Seorang wanita mengalami mata terbakar akibat memaksimalkan penerangan pada layar telpon genggamnya selama dua tahun.
Perempuan bernama Chen itu mengatakan bahwa matanya seperti terpanggang akibat ponsel tersebut. Bahkan, dia menemukan adanya 500 lubang di matanya akibat penggunaan sinar layar yang berlebihan.
Advertisement
Mengutip The Sun pada Kamis (28/2/2019), Dokter yang merawat wanita 25 tahun ini, Hong Qiting mengatakan bahwa perangkat tersebut memancarkan cahaya hingga 625 Lumens. Angka ini lebih dari dua kali lipat dari yang disarankan yaitu 300 Lumens.
Simak juga video menarik berikut ini:
Mata terbakar seperti di microwave
Chen yang bekerja sebagai sekretaris ini mengatakan bahwa dia menerapkan pengaturan maksimal pada sinar layar ponselnya. Hal itu agar dia bisa melihatnya selama berada di luar ruangan. Namun, dia terus membiarkan pengaturan itu selama dua tahun.
Ketika merasakan bahwa matanya merasa sakit dan menjadi merah, Chen pergi ke rumah sakit. Namun, dokter malah menemukan bahwa kornea kirinya dipenuhi darah dan penglihatannya rusak secara permanen.
Tidak hanya itu, perempuan asal Kaohsiung itu mendapati adanya 500 lubang di kornea mata kanannya. Untuk itu, Chen harus mendapatkan obat steroid dan perawatan. Dikabarkan, kondisinya lebih baik setelah tiga hari.
Qiting mengatakan bahwa mengahdapi sinar apapun yang berada di atas 600 Lumens, akan menyebabkan mata Anda terasa terbakar seperti di dalam microwave. Untuk kasus Chen, tidak jelas apa merek dan model ponsel yang dia gunakan.
Advertisement