Donald Trump dan Kim Jong-un Batal Bincang Santai di Pinggir Kolam Renang, Ada Apa?

Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membatalkan agenda bincang pagi di pinggir kolam renang, apa alasannya?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 28 Feb 2019, 10:30 WIB
Seorang pekerja Vietnam bersiap untuk mencetak kaus bergambar wajah Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hanoi, Jumat (22/2). Pembuatan kaus itu menyambut KTT kedua AS-Korea Utara pada 27 Februari mendatang. (Nhac NGUYEN/AFP)

Liputan6.com, Hanoi - Agenda pertama di hari kedua KTT Vietnam pada hari Kamis, rencananya akan dibuka oleh obrolan santai antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Rencananya, agenda tersebut digelar di pinggir kolam renang Sofitel Legend Metropole Hanoi, hotel legendaris yang menjadi lokasi pertemuan awal dan jamuan makan malam kedua pemimpin negara.

Namun, sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis (28/2/2019), rencana tersebut tampaknya telah berubah.

Menurut pantauan media di Hanoi, Donald Trump dan Kim Jong-un memindahkan agenda obrolan tersebut ke dalam hotel karena cuaca yang panas dan lembab.

Menurut badan cuaca Vietnam, suhu udara di Hanoi dilaporkan 73 derajat Fahrenheit (sekitar 23 derajat Celsius), namun dengan kelembapan yang sangat tinggi, hingga mencapai 93 persen.

Pagi ini, Donald Trump dan Kim Jong-un disebut mengenakan setelan lengkap yang merepresentasikan kepemimpinan masing-masing.

Sejauh ini belum ada kabar lebih lanjut tentang rangkaian pertemuan Trump-Kim pada hari kedua KTT Vietnam.

 

Simak video pilihan berikut: 

 


Pers Memprotes Keras Gedung Putih

Kim Jong-un dan Donald Trump saat makan malam di acara KTT AS - Korea Utara jilid 2 di Hanoi, Vietnam. (AP)

Sementara itu, Asosiasi Koresponden Gedung Putih mengeluarkan kritik keras terhadap keputusan pemerintahan Donald Trump, dalam memblokir akses sebagian insan pers untuk meliput jamuan makan malam di Sofitel Legend Metropole Hanoi.

"Kami menyerukan Gedung Putih untuk tidak melakukan pengurangan akses pers, yang telah disepakati sebelumnya untuk seluruh agenda yang tersisa di KTT ini," kata asosiasi tersebut, seraya menyebut kebijakan pemerintah AS "berubah-ubah".

Di lain pihak, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan keputusan tersebut diambil karena "adanya sensitivitas dalam pertemuan itu".

Tetapi, muncul beberapa spekulasi bahwa Gedung Putih ingin membatasi pertanyaan tentang kesaksian mantan pengacara Trump, Michael Cohen, di Kongres AS.

Sampai sekarang, belum ada pengumuman lebih lanjut tentang apakah akses pers ke pertemuan penting tersebut akan diubah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya