Liputan6.com, Garut - Pesanan sabun cuci 100 ribu botol Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dikerjakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Padawangi, kampung Cibitung, Desa Padahurip, Banjarwagi, Garut, Jawa Barat, akhirnya terpenuhi.
"Alhamdulillah sudah selesai hampir 100 persen sesuai pesanan pak Jokowi," ujar Asep Ridwan, pengurus KUBE Padawangi, Rabu (27/2/2019) kemarin.
Menurutnya, setelah mendapatkan kepastian adanya pesanan barang dalam jumlah yang banyak dari Presiden Jokowi, 19 Januari lalu, ia bersama anggota kelompok dan masyarakat sekitar, langsung bergerak cepat, bahu membahu mengejar target.
Baca Juga
Advertisement
Seluruh bahan baku, proses kerja hingga pengurusan PIRT atau izin usaha yang dikeluarkan pemerintah daerah Garut, dikejar dalam waktu singkat. Hasilnya, dua hari sebelum tenggat waktu yang ditentukan Jokowi, seluruh pesanan 100 ribu sabun terpenuhi.
"Ada pengiriman tahap awal ke Jakarta sebanyak 21 ribu. Alhamdulillah sebenarnya kemarin juga sudah selesai semua, karena pekerjaan yang begitu cepat sekali, setiap malam saya kerjakan terus menerus," kata dia bangga.
Presiden Jokowi, dalam kunjungan kerjanya 19 Januari lalu, Jokowi memberikan deadline hingga akhir Februari, seluruh pengerjaan pemesanan sabun harus selesai hingga akhir Februari ini.
Eli Liawati, sang istri yang merupakan penerima PKH sekaligus penggagas sabun cuci itu mengatakan, awalnya ia sempat khawatir seluruh pesanan yang disampaikan presiden Jokowi satu setengah bulan yang lalu tidak memenuhi target, selain minim alat dan teknologi, juga terkendala dengan perizinan.
Namun berkat dukungan semua pihak, termasuk melibatkan banyak masyarakat dan anggota PKH yang tergabung dalam kelompok, akhirnya pesanan itu terlampaui.
"Total 100 ribu botol sabun sesuai pesanan Presiden," ujarnya.
Perjuangan Hingga Sakit
Perjuangan Eli dan Asep, sang suami dalam memenuhi pesanan jumbo itu, bukanlah perkara mudah, selain menguras energi yang tak mudah, juga pikiran dan tekanan akibat kekhawatiran pesanannya tidak tercapai.
"Jelas kepikiran, takut gak terkejar," ujarnya menegaskan.
Dalam pengerjaannya, selain memekasimalkan seluruh anggota kelompok, ia tak lupa melibatkan masyarakat setempat untuk mengejar pesanan dalam satu setengah bulan tersebut.
Saat ini, Ia mengaku telah mengantongi pembayaran Rp 1,5 miliar atau sekitar 75 persen anggaran pemesanan barang, sementara besaran biaya produksi diprediksi mencapai Rp 1,7 miliar.
Namun ia memastikan belum mengetahu berapa angka riil keuntungan bersih yang bisa diperoleh dari pemesanan sabun orang nomor satu di republik ini.
"Banyak yang bantu juga dari perusahaan dari Jakarta dan Bandung. Saya beli 5 ribu botol dikasih 15 ribu. Beli bahan baku 1 kuintal dikasih 1 ton. Alhamdulillah dikasih kepercayaan," ujarnya bersyukur.
Dengan kepercayaan dan prestasinya itu, Ia mengaku telah mengundurkan diri sebagai penerima PKH. Rencannya ia akan mensupport anggota lainnya, termasuk berkomitmen untuk membesarkan KUBE Padawangi ke depan. “Doakan saja,” kata dia.
Rencananya uang laba dari pemesanan akan digunakan untuk memberangkat umroh ia bersama suami, termasukn kedua orang tua dan kedua mertua. "Kalau masih ada (sisa untung), buat modal usaha," ujarnya berbunga-bunga.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement