Liputan6.com, Caracas - Pihak berwenang Venezuela memblokade jembatan kedua di perbatasan dengan Kolombia, menyusul pertempuran baru antara demonstran dan pasukan keamanan yang setia kepada Nicolás Maduro.
Langkah itu dilakukan ketika pemimpin oposisi Juan Guaido pergi ke Brasil untuk menopang tekanan internasional terhadap Maduro, setelah pertemuan para pemimpin regional di Kolombia awal pekan ini, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Kamis (28/2/2019).
Pada Rabu pagi, dua peti kemas diposisikan di seberang jembatan Simón Bolívar, persimpangan utama bagi pejalan kaki antara kedua negara, setelah beberapa hari terjadi kekerasan sporadis.
Baca Juga
Advertisement
Jembatan itu adalah fokus dari upaya yang gagal untuk membawa bantuan pangan AS ke Venezuela pada akhir pekan lalu, yang merupakan bagian dari kampanye Guaido untuk memaksa Maduro turun dari kekuasaan.
Puluhan orang terluka pada Sabtu 23 Februari, ketika para demonstran anti-pemerintah bentrok dengan tentara nasional Venezuela dan gerombolan pro-Maduro di jembatan itu, dan satu lagi di penyeberangan di dekat kota perbatasan Kolombia, Cúcuta.
Dalam situasi yang masih belum jelas, setidaknya dua truk yang membawa bantuan terbakar selama aksi kekerasan berlangsung.
Cuplikan yang disiarkan di televisi Kolombia pada hari Rabu menunjukkan truk yang terbakar di depan kontainer pengiriman, yang telah diposisikan semalam di seberang jembatan Simón Bolívar.
Bulan lalu, otoritas Venezuela membarikade jembatan Tienditas di dekatnya dengan dua kontainer dan sebuah truk minyak. Jembatan itu selesai pada 2016 tetapi tidak pernah diresmikan.
Perbatasan Kolombia telah ditutup untuk sebagian besar kendaraan sejak 2015 setelah serangkaian perselisihan antara kedua negara, dan pada hari Sabtu, Maduro menutup semua perbatasan Venezuela.
Kolombia menutup empat penyeberangan dari sisinya pada Sabtu malam, namun kembali membukanya pada Senin sore.
Simak video pilihan berikut:
Guaido Mengabaikan Larang Berpergian dari Venezuela
Upaya distribusi bantuan pada Sabtu lalu, dilakukan oleh pihak oposisi untuk melemahkan Maduro, dengan memicu banjir pembelotan militer.
Tujuan tersebut tidak sepenuhnya terlaksana, tetapi otoritas imigrasi Kolombia melaporkan bahwa sekitar 250 pejabat militer telah menyeberangi perbatasan, bergabung dengan rombongan pengungsi Venezuela yang meninggalkan negara itu melalui rute tidak beraspal.
Setelah kekerasan pada hari Sabtu, Guaido --yang telah diakui sebagai presiden sah Venezuela oleh AS dan lima puluh negara lainnya-- pergi ke Bogotá, untuk bertemu dengan wakil presiden AS Mike Pence dan para pemimpin Amerika Latin.
Guaido, yang secara resmi dilarang bepergian, tiba di Brasil pada Rabu malam untuk melakukan pertemuan dengan pemimpin sayap kanan Jair Bolsonaro.
Di lain pihak, Wakil Presiden Delcy Rodriguez disebut akan melakukan perjalanan ke Moskow, untuk berbicara dengan menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Jumat esok.
Saat ini, Rusia adalah sekutu Maduro yang paling gigih selama krisis.
Sementara itu, kerusuhan berlanjut di wilayah timur Venezuela, tidak jauh dari perbatasan Brasil, setelah konflik pada akhir pekan lalu menewaskan sedikitnya tiga orang dan puluhan lainnya terluka.
Advertisement