Liputan6.com, Jakarta - Surat dakwaan terdakwa Ratna Sarumpaet dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) pada sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Lewat runutan kronologi, terungkap bahwa Rocky Gerung menjadi orang pertama yang diberitakan terkait insiden bohong tersebut.
"Selasa 25 September 2018. pukul 20.43 WIB terdakwa mengirimkan foto wajahnya yang lebam dan bengkak kepada Saksi Rocky Gerung," kata jaksa saat membacakan surat dakwaan.
Advertisement
Diketahui pesan itu berisi pengakuan bohong Ratna Sarumpaet yang mengatakan 21 September 2019 telah terjadi penganiayaan pada pukul 18.50 WIB di area Bandara Bandung. Ratna juga mengirim beberapa foto wajah lebamnya ke nomor WhatsApp pribadi Rocky.
"Not for public," tulis Ratna dalam pesan tersebut.
Tak mendapat jawaban, berselang satu hari, Ratna kembali berkirim pesan kepada Rocky. Melalui aplikasi WhatsApp, Ratna mengatakan bahwa lebamnya menyebabkan sakit di seputar rongga mata, retak di pelipis, dan rahang.
"Tak sepedih kitab terkoyak ditangan kanan, mengangga," tulis Ratna dengan bahasa puitis sebagai perumpamaan sakitnya.
Kendati Rocky tak kunjung membalas pesan kedua Ratna tersebut, usaha untuk mendapat respons Rocky belum berakhir. Kembali, di hari berikutnya, 27 September 2018, ibunda Atika Hasiholan itu menyurati Rocky dengan bahasa memohon.
"Hei Rocky negerinya makin gila n hancur, need badly, need you badly," tulis Ratna Sarumpaet pukul 16.30 WIB.
"Pasti kamu bahagia sekali di sana ya, penghormatan pada alam, bless you," tulis Ratna lagi pada 16.33 WIB.
Tak Digubris Rocky
Sayangnya, lagi-lagi Rocky tak menggubris pesan dari sahabatnya ini. Ratna yang tak menyerah untuk memberi kabar tersebut kembali memberi pesan kepada Rocky di hari berikutnya.
"Day 7th," tulis Ratna dengan mengirim foto wajah lebamnya lagi pasca operasi plastik yang dikarang dengan cerita pengeroyokan.
Tak mendapat respons dari Rocky tersebut hingga hari ke-7, akhirnya Ratna menghubungi rekan aktivisnya yang lain yakni Said Iqbal. Lewat asistennya Saharudin, Said akhirnya bertemu Ratna di kediamannya pada 28 September 2018.
Kepada Said, Ratna mengaku dikeroyok dengan skenario cerita bohongnya, dan bukan lantaran efek operasi plastik. Lewat Said yang diketahui seorang aktivis buruh ini, Ratna meminta dirinya dipertemukan dengan Ketum Gerindra yang juga Capres 02, Prabowo Subianto.
Said yang bergerak cepat, langsung meneruskan informasi Ratna kepada ajudan Prabowo bernama Dani, berikut foto-foto wajah lebam Ratna.
Hari berikutnya, pada 29 September 2018, Ratna kembali menyurati Rocky. Dia menyatakan bahwa bangsa ini sudah rusak dan rasanya sakit.
"Mungkin aku tidak harus ngotot membantu memperbaiki bangsa yang sudah terlanjur rusak ini. It's painful," tulis Ratna kepada Rocky yang juga tak mendapat balasan.
Respons Rocky akhirnya muncul setelah pemberitaan soal wajah lebam Ratna viral di media sosial, dengan mendapat atensi khusus oleh Rizal Ramli, Fadli Zon, dan media-media nasional.
"Tak cukup memfitnah? Tak puas memaki, akhirnya kau memakai tinju. Sungguh dangkal dan tetap dungu," tulis Rocky Gerung melalui Twitter pribadinya pada 2 Oktober 2018.
Menurut keterangan Rocky saat menjawab panggilan penyidik Polda Metro Jaya, dia mengaku tak tahu menahu soal peristiwa dialami Ratna. Ahli filsafat ini mengatakan tengah berada di Gunung Elbrus, Rusia, saat insiden tersebut terjadi.
"Saya tidak tahu peristiwa itu. Ada 10 pertanyaan sekitar sepengetahuan saya tentang fakta Ratna Sarumpaet. Karena saya pada saat itu ada di tempat lain. Di Rusia di Gunung Elbrus. Jadi saya tidak terlibat tentang peristiwa itu," katanya di lokasi, Selasa 4 Desember 2018.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement