Liputan6.com, Jakarta Wahai milenial, kamu sudah tahu soal decacorn belum? Akhir-akhir ini istilah seperti unicorn, decacorn, dan hectocorn lagi sering disebut-sebut di dunia maya.
Buat kamu yang penasaran, decacorn berada di tengah-tengah unicorn dan hectocorn. Tepatnya, decacorn adalah sebutan untuk start-up yang memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS. Valuasinya 10 kali lipat lebih besar dibandingkan unicorn. Namun, 10 kali lipat di bawah hectocorn.
Advertisement
Belum banyak perusahaan yang sudah mencapai status decacorn. Beberapa perusahaan yang sudah mencapai decacorn antara lain Airbnb, Palantir, WeWork, SpaceX, Pinterest, dan Dropbox.
Di Asia Tenggara juga sudah ada start-up yang mencapai status decacorn, lho. Start-up decacorn pertama di Asia Tenggara adalah online-to-offline (O2O) mobile platform, Grab. Saat ini, valuasi Grab sudah mencapai 11 miliar dolar AS atau Rp 155 triliun.
Grab sebagai Super App terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital. Dengan filosofi platform terbuka, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik bagi semua pengguna di Asia Tenggara.
Keseluruhan layanan tersebut membuat masyarakat dapat memenuhi semua kebutuhannya dengan praktis dan efisien. Selain itu, keseluruhan layanan tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat dengan harga yang begitu terjangkau.
President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengatakan bahwa hingga 2018, aplikasi Grab telah diunduh 130 juta konsumen dan terdapat di 336 kota, termasuk 222 kota di Indonesia. Kesetiaan konsumen inilah yang menjadi pendukung utama Grab sebagai perusahaan decacorn.
Nah milenial, itu adalah serba-serbi tentang decacorn yang perlu kamu ketahui.
(Adv)