Liputan6.com, Jakarta Sejumlah importir bawang putih telah melaksanakan kewajiban tanam 5 persen dari kuota impornya. Hal ini sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada bawang putih di 2021.
Perwakilan CV Berkat Putih Abadi, salah satu importir bawang putih, Nur mengatakan, hasil tanam bawang putih yang dilakukan perusahaannya telah membuahkan hasil. Hal ini ditandai panen bawang putih dari total lahan mencapai 700 hektare (ha) di Jawa Tengah.
Baca Juga
Advertisement
Di wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, CV Berkat Putih menjadi salah satu pemilik lahan dengan luas sekitar 350 ha untuk bawang putih. Lahan ini ditargetkan memproduksi ribuan ton bawang putih.
"1 hektare itu paling sedikit 9 ton dan paling banyak 19 ton bawang putih. Ini tergantung petaninya, rajin merawatnya atau tidak," ujar dia di Jakarta, seperti dikutip Jumat (1/3/2019).
Menurut dia, produksi bawang putih sebanyak 9 ton dari lahan 1 ha, sudah melebihi target yang ditentukan Kementerian Pertanian (Kementan) yang sebanyak 6 ton.
Nur menjelaskan, lahan bawang putih di Wonosobo bukan hanya dimiliki Berkat Putih Abadi, tetapi juga importir lainnya seperti PT Royal Jaya Sempurna, PT Tunas Maju Mandiri dan lainnya.
"Lahan 350-an ha di Wonosobo punya banyak perusahaan, yang melakukan kewajiban tanam bawang putih," kata dia.
Nur optimis kebijakan pemerintah yang mewajibkan importir menanam bawang putih sebanyak 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) per tahun, dapat mempercepat swasembada bawang putih.
"Saat ini juga ada panen dari 700 ha lahan dari berbagai wilayah di Jawa Tengah, di Wonosobo, Boyolali, Semarang dan lainnya," ungkap dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi mengatakan, setidaknya, sepanjang 2018 telah tertanam bawang putih seluas 8 ribu ha. Luasan tersebut meningkat 4 kali lipat dibanding periode tahun-tahun sebelumnya.Tercatat, di 2017 lalu luas panen bawang putih tercatat hanya 2.146 ha.
Menurut dia, salah satu bekas sentra bawang putih yang kini kembali bangkit adalah Kabupaten Wonosobo di lereng Gunung Sindoro, Prau, Sumbing dan Kembang.
"Kementan punya program unik. Importir yang biasanya berdagang dan impor, sekarang malah bahu membahu dengan petani tanam di dalam negeri melalui kemitraan," ucap dia.
Target
Suwandi berharap agar Kabupaten Wonosobo bisa mendukung program swasembada bawang putih pada 2021. Sebab memiliki lokasi yang cocok, tanahnya subur dan hasilnya bagus. Dengan varietas lokal, hasil panennya bisa mencapai 12 hingga 14 ton per ha.
"Ini bagus. APBN 2019 kami alokasikan 50 hektar. Saya targetkan 1.000 ha tertanam di Wonosobo," ucapnya.
Suwandi menegaskan seluruh hasil panen bawang putih di Indonesia pada 2019 hingga 2020 masih akan difokuskan untuk benih. Pihaknya memperkirakan, pada tahun ini secara nasional akan ditanam bawang putih minimal 25 ribu hektar, terdiri APBN sebesar 10.425 ha, wajib tanam importir 8.000 hektar dan sisanya dari investor dan swadaya masyarakat.
"Tahun 2021 kita targetkan mampu tanam 100 ribu ha sehingga swasembada benar-benar terwujud, baik konsumsi maupun benih. Ini proses mengembalikan kejayaan bawang putih nasional kita. Ini kerja hebat yang perlu keterlibatan semua pihak," tandas dia.
Advertisement