Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 4.000 siswa Gorontalo yang terdiri atas pelajar SD, SMP dan SMA/SMK.
Penyerahan dilakukan di Gelanggang Olahraga David-Tonny Gorontalo. Jokowi didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Advertisement
Jokowi berpesan agar dana yang masuk ke KIP digunakan untuk kebutuhan pendidikan. Seperti dimanfaatkan untuk membeli buku, sepatu, tas dan seragam sekolah.
"Buat beli pulsa tidak boleh, kalau ketahuan, kartunya dicabut. Ini janjian-janjian. Tidak boleh. Ini hanya untuk hal-hal berkaitan dengan pendidikan," ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta mengingatkan siswa harus belajar tekun agar kelak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Waktu belajar disarankan untuk ditingkatkan. Jangan sampai sehari hanya belajar kurang lebih 1,5 jam.
"Abis Subuh belajar, sore belajar, abis Isya kerjakan PR. Kalau sudah lulus SMP, SMK, mau teruskan kuliah sekarang ada ini KIP Kuliah. Untuk kuliah. Anak-anak harus belajar supaya masuk ke jenjang lebih tinggi, politeknik, universitas yang lebih baik," ujar Jokowi.
Total 80.502 siswa
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan 4.000 siswa yang hadir merupakan penerima program KIP tahun 2018. Namun, mereka belum sempat mencairkan dana KIP.
Muhadjir mencatat, jumlah penerima KIP 2019 untuk semua jenjang se-Provinsi Gorontalo adalah 80.502 siswa. Adapun jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 41.170.700.000.
"Izin Bapak Presiden, data penerima akan terus bertambah seiring dengan adanya usulan-usulan penerima KIP baru," kata Muhadjir.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement