Lumajang Panen Jagung di Sela Tanaman Pohon Sengon

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Rahmanto juga mengapresiasi upaya petani yang menggunakan sela-sela tanaman sengon untuk bertanam jagung.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 01 Mar 2019, 17:47 WIB
Direktur Irigasi Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Rahmanto juga mengapresiasi upaya petani yang menggunakan sela-sela tanaman sengon untuk bertanam jagung.

Liputan6.com, Lumajang Harapan baru peningkatan produksi jagung Indonesia muncul dari Kabupaten Lumajang. Salah satunya di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang yang sekarang petaninya semangat bertanam jagung di sela lahan yang ditanami pohon sengon.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Rahmanto juga mengapresiasi upaya petani yang menggunakan sela-sela tanaman sengon untuk bertanam jagung.

Pria yang juga menjadi Penanggung Jawab Upsus Pajale Kabupaten Lumajang ini menjelaskan, di tahun 2018, Lumajang mampu panen jagung seluas total 25.168 hektar.

"Diharapkan tahun ini bisa naik. Targetnya 27.643 hektar di tahun ini. Dengan upaya tumpang sari ini, kami optimistis target akan tercapai," ujar Rahmanto, Kamis (28/2).

Karenanya, Rahmanto meminta untuk mengoptimalkan pertanaman jagung di lahan kering di tahun ini. Agar lahan pertanian yang ada tidak menganggur tetapi bisa produktif dan bermanfaat menunjang ketahanan pangan.

"Ya, seperti ini. Bisa membuktikan tumbuh baik. Di Lumajang ini banyak lahan yang ditanami sengon, kurang lebih 57 hektar. Kalau ditanami separuhnya saja sudah bisa terpenuhi targetnya," tutur Rahmanto.

Bagaimana cara mengoptimalkannya? Rahmanto menuturkan dengan memanfaatkan musim penghujan. Menurutnya, tanaman jagung tidak perlu banyak air, berapa kali hujan bisa mencukupi.

"Karenanya selama musim hujan, ayo tanami jagung," pesan Rahmanto.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Imam Suryadi mengatakan, penanaman jagung tumpang sari di sela tanaman sengon Teri's digencarkan. Di bulan Februari ini ada panen di luasan 2.345 hektar. Tapi spot-spot tersebar

Luasan panen tersebut hanya di tanah marginal (kering dan tanaman sela). Sedangkan untuk panen raya sendiri terjadi di lahan sawah hamparan pada bulan September-Oktober.

"Meskipun menjadi tanaman sela, produktivitas jagung yang dihasilkan pun tinggi yaitu 5,5-6 ton/ha pipilan kering. Desa Selok Awar-Awar sendiri ada 41 hektar yang dikelola oleh 6 kelompok tani," ungkap Imam.

Untuk diketahui, petani Kabupaten Lumajang memang terbiasa menanam sela pohon sengon dengan berbagai tanaman seperti jagung, cabai, ketela pohon bahkan rumput gajah disaat pohon sengon berusia dibawah umur 2 tahun.

"Karena tutupan daunnya disaat umur 1-2 tahun masih memungkinkan untuk tanaman lain tumbuh baik," tutur Imam.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya