Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda menginginkan pengalaman yang jauh dari modernitas dan mengobati stres, maka solusinya adalah pergi menuju pulau paling terpencil di Bumi atau minim terjamah turis.
Namun jangan berekspektasi lebih, karena untuk sampai ke pulau itu, biasanya Anda harus menempuh perjalanan selama berhari-hari dengan berlayar melintasi lautan, atau mendaki gunung-gunung tinggi, atau melintasi hutan belantara yang suram.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, jangan berharap menemukan supermarket, Wi-Fi, atau bahkan penginapan serba nyaman dengan pendingin ruangan. Di tempat itu, hanya ada pemandangan alam yang menakjubkan.
Lalu, pulau mana saja yang bisa dijadikan "pelarian" untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota? Berikut 5 di antaranya, seperti dikutip dari Bright Side, Jumat (1/3/2019).
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Pulau Palmerston - Milik Pribadi
Pulau Palmerston adalah sebuah atol karang di tengah Kepulauan Cook di Pasifik --yang ditemukan oleh Kapten James Cook. Dia menamainya untuk menghormati Henry Temple, 3rd Viscount Palmerston yang merupakan perdana menteri Inggris pada pertengahan Abad ke-19.
Penghuni pertama di pulau ini adalah William Marsters, berasal dari Gloucestershire, bersama ketiga istrinya yang berasal dari Polinesia. Mereka tiba di Pulau Palmerston pada tahun 1863. Seluruh penghuni pulau, yang berjumlah 62 orang, merupakan keturunan Marsters. Oleh sebab itu, banyak yang menyebut pulau ini sebagai pulau milik keluarga.
Sebelumnya, fasilitas canggih di pulau ini pernah disediakan, seperti stasiun telepon, listrik (2 jam sehari), dan internet (2 jam sehari). Tetapi kini tidak ada lagi. Selain itu, tidak ada bandara pula. Kapal kargo hanya mengunjungi pulau selama sekali atau dua kali dalam setahun.
Tidak ada toko, uang juga tidak digunakan di sini --kecuali untuk berkontak dengan dunia luar. Di sana hanya ada satu jalan beraspal, satu gereja, 2 toilet, satu polisi, dan banyak ikan serta kelapa.
Advertisement
2. Saint Helena - Tempat Peristirahatan Terakhir Napoleon Bonaparte
Di sinilah Napoleon Bonaparte dipenjara, diasingkan oleh Inggris dan meninggal pada tahun 1821. Pulau vulkanik ini terletak di Samudra Atlantik, 2.500 mil dari Brasil dan 1.210 mil dari Angola.
Saint Helena ditemukan pada 1502 oleh Joao da Nova, seorang navigator Portugis yang menamai pulau itu dengan Helena of Constantinople. Sejak itu, pulau ini menjadi perhentian bagi kapal-kapal yang berlayar ke Eropa dari Asia dan Afrika Selatan.
Dikatakan juga bahwa perompak dan perwira angkatan laut Sir Francis Drake melewati perairan ini dalam pelayarannya ke seluruh dunia.
Kini sudah ada 4.088 penduduk yang terdiri dari tentara dan keturunan budak. Mereka menyebut pulau ini sebagai "rumah."
Meskipun pulau ini sangat terpencil, namun di sana sudah ada listrik, internet, bandara baru, dan peninggalan bersejarah lainnya.
3. Utqiagvik di Alaska - Negeri yang Ekstrem
Juga dikenal sebagai Barrow, Utqiagvik adalah salah satu kota yang terletak paling utara di Bumi dan menampung sekitar 4.335 orang.
Utqiagvik artinya place for gathering wild roots (tempat di mana kehidupan bebas berada) dan merupakan tanah yang telah menjadi rumah bagi Inupiat, sebuah komunitas yang berasal dari Alaska, selama lebih dari 15 abad.
Bila Anda berniat pergi ke sana, Anda bisa naik pesawat. Tetapi pastikan untuk membawa banyak syal dan jaket ekstra tebal, sebab musim dingin berlangsung panjang dan sangat beku di sana.
Ketika hari menghangat, suhu bisa mencapai nol derajat Celcius dan ketika cuaca dingin tiba, suhu menyentuh -35,5 derajat Celcius (sebagian besar di pertengahan Februari).
Jika Anda datang antara November dan Januari, jangan berharap bisa melihat siang hari. Penduduk setempat terbiasa dengan fenomena yang disebut polar night ini. Namun, mata Anda akan dimanjakan dengan pemandangan Aurora Borealis yang menakjubkan.
Advertisement
4. Changtang di Tibet - Atap Dunia
Changtang menjadi tempat yang sangat sunyi di dunia, karena letaknya lebih dari 15.000 kaki di atas permukaan laut. Posisi ini menjadikannya dijuluki "Atap Dunia" dan menjadi tempat tertinggi di Dataran Tinggi Tibet.
Changtang adalah rumah bagi Changpa, suku nomaden yang hidupnya bergantung pada sektor ternak. Mereka tidak bisa bercocok tanam karena lingkungan di Changtang terlalu kasar untuk bertani. Namun mereka bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan melalui perdagangan kecil.
Mereka melakukan barter dari produk hewani seperti keju, susu, dan kasmir yang belum diolah menjadi biji-bijian, pot, pisau, serta produk modern dan bermanfaat lainnya.
Satwa liar di sini juga luar biasa, termasuk beruang coklat, macan tutul salju, kiang (keledai liar), dan yak liar (Bos mutus) yang jadi simbol Tibet. Inilah sebabnya mengapa kawasan tersebut dilindungi di bawah asuhan Changtang Nature Reserve.
5. Tristan Da Cunha - Tempat Paling Terisolasi di Muka Bumi
Tristan Da Cunha adalah pulau utama dari kepulauan paling berpenghuni di planet ini. Letaknya berada di Atlantik dan memiliki populasi hanya 247 orang.
Tidak ada bandara. Satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah menempuh perjalanan 6 hari dengan kapal yang berangkat dari Afrika Selatan.
Penjelajah Portugis, Tristao da Cunha, pertama kali menemukan pulau itu pada tahun 1506 dan menamainya seperti dirinya sendiri, tetapi pada tahun 1860-an, Britania Raya menganeksasi pulau-pulau itu sebagai wilayah mereka.
Tidak ada lairan listrik, namun mereka bisa menikmati teater, menemukan kafe, dan berbelanja di toko kelontong. Selain itu, kota ini terletak di perbatasan gunung berapi yang terakhir kali meletus pada tahun 1961.
Advertisement