Kiai Lampung Dukung Jokowi-Ma'ruf Lewat Gerakan Sate Jowo

Dukungan terhadap paslon nomor urut 01 itu sekaligus menandakan mereka siap menusuk penebar hoaks dengan Sate Jowo.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Mar 2019, 11:07 WIB
Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto bersama 1500 perempuan Banten mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di GOR Dimyati, Tangerang, Banten, Jumat (21/12). (Liputan6.com/HO/Dodi)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kiai Nahdatul Ulama (NU) dan alim ulama di Kabupaten Lampung Tengah mengikrarkan gerakan Sate Jowo atau Saya Tetap Joko Widodo untuk memastikan dukungan kemenangan bagi pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di ajang Pilpres 2019.

Pernyataan para ulama itu terungkap dalam silaturahmi antara para kiai dengan jajaran PDI Perjuangan di Ponpes Tri Bhakti Al Falah Yukum Jaya Lampung Tengah. Hadir Pengasuh Ponpes KH Syahrul Munir (Gus Munir) serta KH Habib Hamdani.

KH Habib Hamdani menyebutkan, dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 01 itu sekaligus menandakan mereka siap menusuk penebar hoaks dengan Sate Jowo.

"Sate Jowo itu Saya Tetap Joko Widodo. Kami mendukung dengan gerakan Sate Jowo. Siapa yang memfitnah dan menebar hoaks, akan saya tusuk dengan Sate Jowo," ujar Gus Habib, pada Jumat (1/3/2019) malam.

Dia menyebutkan, KH Ma'ruf Amin merupakan cicit dari Syekh Nawawi Al Bantani. Oleh karena itu, sudah pasti KH Ma'ruf adalah sosok yang islami.

"Bagi siapa yang bilang Beliau tak islami, ato diadu. Sudah jelas, Beliau adalah cicit Syekh Nawawi al Bantani," kata Gus Habib.

Dia menyampaikan bahwa pihaknya berpegang kepada apa yang pernah disampaikan oleh Imam Syafii.

"Pesan Imam Syafi'i, carilah pemimpin yang banyak panah-panah fitnah menuju kepadanya. Ikutilah mereka yang banyak difitnah, karena sesungguhnya mereka sedang berjuang di jalan yang benar," kata Gus Habib.

"Pesan ini sangat relevan untuk kondisi saat ini. Sebab ini akan menghantam mereka yang suka memfitnah," tandasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Islam dan Nasionalisme

Sementara itu, sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menyampaikan soal PDI Perjuangan yang berprinsip bahwa nasionalisme dan Islam, atau Islam dan nasionalisme, tak bisa dipisahkan.

"Itulah kesadaran sejarah kami," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya