Jokowi: Modal Terpenting Dari Seorang Pengusaha Adalah Kepercayaan

Jokowi mengaku usaha mebelnya berawal dari uang pinjaman sebesar Rp 10 juta

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Mar 2019, 13:20 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kendari - Presiden Jokowi bertemu dengan para nasabah Usaha Mikro Ultra (UMi) di Tempat Pelelangan Ikan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (3/1/2019). Jokowi mengingatkan para nasabah agar disiplin mengangsur pinjaman. 

"Perlu saya sampaikan, pinjaman Ultra Mikron diberikan dalam rangka agar memiliki usaha yang baik. Jangan lupa yang namanya pinjam, harus ngangsur, mencicil disiplin," ujar Jokowi di lokasi.

Jokowi mengatakan apabila masyarakat disiplin mencicil pinjaman, maka pemerintah tak ragu untuk memberikan pinjaman dengan jumlah yang lebih besar. Dia pun menceritakan tentang usaha mebel yang dirintisnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa usaha mebelnya berawal dari uang pinjaman sebesar Rp 10 juta. Usahanya pun kian besar lantaran Jokowi berhasil mendapat pinjaman untuk modal usaha.

"Dulu bengkel saya kecil, dapat (pinjaman) Dp 500 juta, saya gedein 10 kali lipat, tambah lagi, terus kita lunasin. Disiplin percayalah pembeli akan datang," kata Jokowi.


Pengusaha Harus Jujur

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melihat-lihat sayuran saat blusukan di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (22/2). Kehadiran Jokowi juga mendadak dan tanpa kabar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut Jokowi, modal terpenting bagi pengusaha adalah kepercayaan. Dan tentu, untuk mendapatkan kepercayaa, seorang pengusaha harus amanah dan disiplin dalam menjalankan usahanya.

"Kalau orang sudah dipercaya, cari apapun gampang. Cari modal mudah, ngambil material dari manapun diberikan. Kalau tidak dipercaya, bayar seret nah akan tidak dipercaya oleh siapapun," imbuh Waki Kota Solo itu.

Jokowi meminta para nasabah jujur dalam berdagang. Menurut dia, kejujuran adalah kunci kesuksesan dalam berbisnis.

"Kalau jualan ngomong barang A kirim A, barang B kirim B. Jangan ngomong A yang dikirim C, atau ngomong jualan 1 kilo tapi hanya 9 ons. Hati-hati secara agama enggak dibenarkan, bisnis dilihat orang, jangan kurangi takaran, itu kejujuran," Jokowi menandaskan. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya