7 Cara Asyik Ajari Anak Disiplin Tanpa Drama

Ada cara yang lebih tepat untuk membiasakan anak disiplin tanpa pukulan atau teriakan

oleh Yasmine diperbarui 04 Mar 2019, 08:00 WIB
Bagaimana orangtua harus merespons saat anak berbuat salah? (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Mendidik dan mengajari disiplin pada anak akan terasa sulit pada saat-saat tertentu, terutama ketika anak mulai tak mendengarkan apa yang diinginkan orangtuanya. Belum lagi ketika mereka memiliki permintaan yang berlebihan dan sulit untuk dipenuhi.

Kesabaran sebagai orangtua sangat diuji pada fase ini. Terkadang orangtua terpicu mengambil jalan pintas mendisplinkan anak dengan memukul atau memarahi. Namun, memukul memiliki efek negatif pada anak-anak, terutama dalam jangka panjang.

Ada banyak penelitian di luar sana yang menyimpulkan bahwa individu yang sering dipukul di masa kanak-kanak lebih rentan mengalami depresi dan rendah diri di masa dewasa.

Jadi apa cara yang tepat untuk menghadapi balita yang sulit? Bagaimana kalau kita mencoba cara-cara di bawah ini? Selain tak menimbulkan trauma, sikap ini bisa membuat balita tumbuh menjadi tangguh, disiplin dan bertanggung jawab, seperti dilansir dari laman Boldsky.

1. Bersikap cuek

Abaikan ketika si Kecil mulai merengek. Mungkin awalnya terasa sulit, tapi sisi positifnya Anda dapat melakukan pekerjaan lain ketika anak sedang rewel.

Contohnya ketika anak meminta makanan kecil sebelum makan besar, katakan tidak dengan tegas dan abaikan saja. Mereka mungkin akan merengek atau membuat keributan, tapi tak ada yang bisa mereka lakukan lebih jauh sehingga akhirnya akan mereda dengan sendirinya. 

Manfaat jangka panjang : Sebagian besar anak menginginkan perhatian dari orangtua mereka setiap saat. Mengabaikannya akan membuat mereka lebih sadar akan perilaku mereka, bahkan di masa depan. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 


Gunakan time-out

2. Gunakan time-out

Terkadang anak bereaksi negatif terhadap kemarahan orangtuanya. Si Kecil bisa saja melawan atau bertingkah mengacuhkan ketika Anda marah. Hal itu tentu membuat Anda semakin kesal. Hal bijaksana yang dapat Anda lakukan adalah jangan terpancing oleh apapun yang anak lakukan. Gunakan time-out. 

Manfaat jangka panjang : Balita Anda pada akhirnya akan belajar untuk tenang dan berperilaku lebih baik. Memberi mereka waktu istirahat juga akan membuat mereka tahu bahwa ada konsekuensi dari perilaku buruk mereka. Dengan time-out, kemarahan mereka dapat berkurang.

3. Sembunyikan barang kesayangannya

Jika anak Anda memiliki mainan atau barang mainan favorit yang sangat mereka sukai, Anda dapat menggunakannya sebagai umpan untuk membuatnya berperilaku baik.

Apakah mereka menuntut mainan baru? Beri tahu mereka bahwa mainan favorit akan diambil dari mereka. Ini mungkin membuat mereka berperilaku lebih baik di masa depan.

Manfaat jangka panjang : Strategi ini dikatakan sangat efektif dalam mengelola masalah perilaku pada anak-anak dari segala usia. Ia akan menghargai barang yang dimilikinya.

4. Menghadapi konsekuensinya sendiri

Seringkali, alat ini dikatakan sebagai cara yang sangat logis untuk memperbaiki perilaku balita. Ketika Anda menyangkal anak tentang sesuatu, mereka mungkin tidak mendengarkan Anda.

Sebaliknya, membiarkan mereka melakukan apa pun yang diinginkan dan kemudian menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka sendiri, seringkali merupakan cara terbaik untuk belajar dari kesalahan. Misalnya, jika anak Anda tidak mau makan, singkirkan juga makanan ringan.

Manfaat jangka panjang : Mereka akan belajar tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Nantinya di masa depan mereka akan pandai dalam membuat pilihan untuk hidupnya sendiri.


Ubah perilaku

5. Ubah perilaku Anda

Ini mungkin membutuhkan waktu, tatapi sangat efektif. Ketika anak berprilaku buruk, beritahu mereka bahwa anda marah dan kesal dengan perilaku mereka. Selanjutnya, beri tahu mereka bahwa Anda tidak akan melakukan aktivitas favorit bersama untuk beberapa waktu. Membiarkan anak Anda tahu bagaimana perasaan Anda akan membuat mereka lebih sadar akan tindakan mereka.

Manfaat jangka panjang: Anak-anak belajar untuk peka terhadap perasaan orang lain dan belajar mengendalikan tindakan mereka sebagai hasilnya.

6. Ajari untuk memilih

Memberi anak kekuatan untuk membuat pilihan dan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan akan membantu mereka berpikir secara logis.

Misalnya, jika anak meminta mainan baru, tanyakan apakah mereka ingin mainan baru sekarang atau di hari ulang tahun mereka. Beri tahu mereka bahwa jika memilih untuk membeli mainan sekarang, mereka mungkin tidak mendapatkan hadiah pada hari ulang tahun. Dengan cara ini, mereka akan dipaksa untuk membuat keputusan.

Manfaat jangka panjang: Penting bagi balita untuk memahami bahwa tuntutan mereka tidak akan terpenuhi setiap saat.

7. Berikan contoh

Ketika keluar dengan anak Anda, beri tahu mereka bagaimana orang lain berpikir tentang anak yang berperilaku buruk ketika keluar dengan orangtua mereka. Cobalah untuk membuat mereka mengerti bahwa itu sangat memalukan bagi orangtua jika anak-anak mereka membuat ulah di tempat umum dan bahwa orang lain tidak berpikir baik tentang anak-anak tersebut.

Manfaat jangka panjang : Belajar dengan contoh mungkin merupakan senjata terbaik Anda. Balita Anda pada akhirnya akan menjadi sadar bahwa ada orang lain di sekitarnya yang memperhatikan dirinya saat sedang marah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya