Nahdlatul Ulama Apresiasi Langkah Bank Bjb Dorong Ekonomi Umat

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah menyambut baik langkah bank Bjb dalam menyokong perekonomian umat.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 02 Mar 2019, 15:33 WIB
Petugas teller Bank BJB menghitung uang di kantor Bank BJB Cabang Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo

Liputan6.com, Jakarta Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah menyambut baik langkah bank Bjb dalam menyokong perekonomian umat terutama pembiayaan dan pengembangan Kios Modern Nahdlatul Ulama (KIMONU).

Pria yang akrab disapa Gus Hasan ini menambahkan, komitmen bank Bjb itu sebagai langkah lembaga keuangan yang merupakan bagian dari lembaga pemerintah berpihak kepada pengembangan perekonomian masyarakat.

Selama ini, kata Gus Hasan, dalam akses perbankan, masyarakat masih memperoleh berbagai kesulitan. Tetapi dengan komitmen bank Bjb untuk memberikan kemudahan perbankan terutama bagi warga nahdliyin merupakan hal yang perlu diapresiasi.

"Kami apresiasi dari bank Bjb, terutama di bidang ritel yang kami rintis dengan program kios modern NU atau KIMONU," kata Gus Hasan seusai menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kelurahan Langensari Kota Banjar, Jumat (1/3/2019).

Komitmen bank Bjb, kata dia, dirasa sangat penting mengingat ada beberapa KIMONU sudah dibuka di antaranya, di Kabupaten Karawang, Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Cianjur.

"Sebelum launching kami sudah membuka KIMONU di lima kota/kabupaten di Jabar, meskipun masih percobaan. Kurang lebih ada 20 titik dan alhamdulilah semuanya berjalan baik dengan perkiraan break event point (BEP)-nya satu sampai satu tahun setengah, karena modal kita kecil," tambah Gus Hasan.

Tujuan pembentukan KIMONU ini, kata Gus Hasan, di antaranya mengangkat perekonomian warga nahdliyin, menciptakan iklim ekonomi keumatan yang lebih tertata, serta mengajak masyarakat untuk lebih modern dalam berbisnis.

"Dari segi sosialnya, melalui KIMONU kita mengkolektifkan kewajiban zakat para pemilik melalui lembaga resmi Lazis-NU. Sehingga dapat terkelola dengan baik dan akan didistribusikan kepada para mustahik," papar Gus Hasan.

 

(*)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya