Liputan6.com, Jakarta Toyota Aygo X-Trend melengkapi varian mini hatchback Toyota di Inggris. Varian ini berada antara X-Play dan X-Cite.
Hatchback yang sekilas mirip dengan Toyota Agya itu hadir dalam tiga pilihan warna, Red Pop, Cyan Splash, dan Silver Splash. Melansir Carscoops, Toyota Aygo X-Trend memiliki tampang luar yang kontras.
Baca Juga
Advertisement
Ketiga warna itu mendapatkan aksen hitam. Termasuk pada bumper, side sills, dan rumah spionnya. Sementara itu, Toyota Aygo X-Trend juga dilengkapi dengan fog lamp depan, rear privacy glass, dan pakai pelek alloy 15 inci.
Toyota Aygo X-Trend juga dibekali fitur seperti climate control otomatis, dusk-sensing headlight, dan konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Toyota mengatakan, konsumen juga bisa menambah pilihan fitur seperti full-length retractable sunroof dan Toyota Safety Sense.
Sebagai jantung pacu, mesin bensin 1.0 3-silinder bertenaga 71 Tk ditanam di balik bonnet. Tenaga Toyota Aygo X-Trend disalurkan melalui dua pilihan transmisi, manual atau otomatis.
Sumber: Otosia.com
Kejar Xpander, Toyota Geber Penjualan Avanza
Model baru dari low multi purpose vehicle (LMPV) andalan PT ToyotaAstra Motor (TAM), Avanza resmi meluncur pertengahan Januari lalu. Namun, pada bulan yang sama, penjualan kembaran Daihatsu Xenia ini malah disalip oleh pesaing beratnya, Mitsubishi Xpander.
Penjualan Mitsubishi Xpander berhasil terkirim sebanyak 5.708 unit pada Januari 2019. Sedangkan Toyota Avanza, hanya mampu terdistribusi 5.568 unit.
Dijelaskan Anton Jimmi, Direktur Pemasaran TAM, untuk penjualan wholesale sales (pabrik ke diler) pada Februari sekitar 6.000-an unit. Namun, karena perhitungan hari belum selesai sepenuhnya, pastinya bakal dihitung lebih detail.
"Prediksi kita pada Maret 2019 (wholesale) mudah-mudahan bisa di atas 7 ribuan unit lah," jelas Anton saat berbincang dengan wartawan di Yogyakarta, belum lama ini.
Lanjut Anton, untuk SPK Toyota Avanza hingga saat ini sudah diklaim mencapai 15 ribuan unit. Bahkan, untuk masa waktu alias inden mobil sejuta umat ini bisa 1,5 sampai 2 bulan.
"Tapi kami akan kejar pada Maret 2019 mudah-mudahan produksinya sudah mulai normal, ke arah 7.000 unit sampai 8.000 unit. Pada April atau Mei kan mendekati lebaran, jadi semoga pada saat itu indennya sudah bisa lebih pendek," tegasnya.
Advertisement
Selanjutnya
"Karena kalau kami mau, konsumen itu menunggu ya maksimal satu bulan," tambahnya.
Dengan waktu tunggu yang lebih pendek, maka konsumen tidak bakal berpindah untuk membeli model lain.
"Pengalaman kita untuk peluncuran model baru, inden dari 1,5 bulan sampai 2 bulan itu masih bisa diterima. Tapi kalau lebih dari itu, memang banyak yang tergoda untuk memilih model lain," pungkasnya.