ESDM Bangun Sumur Bor Untuk Warga Desa Alasbuluh di Banyuwangi

Sebelum ada sumur bor warga Desa Alasbuluh harus mencari air bersih ke dusun sebelah yang jaraknya kurang lebih tiga kilometer.

oleh stella maris diperbarui 03 Mar 2019, 10:58 WIB
Penyerahan sumur bor untuk dari ESDM ke warga Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. (Instagram @patgtl_badan.geologi).

Liputan6.com, Jakarta Dusun Pal 4, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi merupakan wilayah yang rentan mengalami kekeringan air. Agar 3000 jiwa dapat memanfaatkan air dengan maksimal, Kementerian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) membantu pembangunan sumur bor untuk mengantisipasi kekeringan tersebut. 

Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral bidang Geopark, Museum dan Sarana Prasarana, Liela Ubaidi mengatakan, sumur bor yang dibangun tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pembangunan serta penyerahan sumur bor tersebut menjadi tanda bahwa pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian ESDM, bersama pemerintah daerah memiliki program yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat.

"Salah satunya pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran air tanah dalam," ujar Liela dalam penyerahan sumur bor yang dihadiri Forpimka Kecamatan Wongsorejo, pejabat Pemkab Banyuwangi dan Situbondo serta masyarakat setempat, Sabtu (2/3). 

Mengenai spesifikasi sumur bor ini, Liela menjelaskan dengan kedalaman 130 meter debit air yang dikeluarkan 2,2 Liter/detik. Sumur yang dibangun pada 2018 ini dioperasikan menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK.

"Sumur bor ini juga dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5000 liter. Sumur bor ini mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 3.000 jiwa," jelasnya.

Dengan keberadaan sumur bor ini, Suliswati, salah satu warga Dusun Pal 4, Desa Sumberbuluh mengaku sangat terbantu. Sebab, sebelum ada sumur bor dia harus mencari air bersih ke dusun sebelah yang jaraknya kurang lebih tiga kilometer.

"Alhamdulillah sekarang sudah tidak perlu jauh-jauh lagi, airnya bersih dan segar," katanya. 

Untuk diketahui, program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam, sudah dimulai sejak tahun 2000-an. Sampai saat ini, terhitung 2005-2018 sebanyak 2.290 unit sumur bor dibangun, untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Suyanto Waspotondo Wicaksono mengaku bersyukur karena Banyuwangi mendapatkan bantuan sumur bor dari Kementerian ESDM. Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pecamatan dan desa untuk membuat jaringan pipa air bersih ke rumah warga.

"Nanti biar desa yang mengelola dengan dibuatkan peraturan desa," katanya. 

Untuk sementara, pihaknya akan fokus pemanfaatan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Jika nantinya kebutuhan air bersih untuk warga sudah terpenuhi barulah air tersebut akan dimanfaatkan untuk pertanian.

 

 

(*)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya