Kereta Bandara Soekarno Hatta Beroperasi dari Stasiun Manggarai Mulai Maret Ini

Menhub optimistis tingkat keterisian kereta bandara akan meningkat lebih dari 50 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Mar 2019, 09:45 WIB
Rangkaian kereta Bandara Soekarno-Hatta yang mulai beroperasi memasuki peron stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (26/12). Pada 2 Januari, kereta bandara Soekarno Hatta akan diberlakukan tarif normal yaitu Rp 70.000. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kabar terbaru buat warga Jabodetabek yang akan melakukan perjalanan lewat Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng. Kereta bandara yang saat ini hanya melayani sampai kawasan Dukuh Atas, tidak lama lagi akan beroperasi dari Stasiun Manggarai.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, operasional kereta bandara dari Stasiun Manggarai direncanakan mulai pada Maret ini.

Dengan beroperasinya kereta bandara hingga Satasiun Manggarai, diharapkan mempermudah masyarakat Jabodetabek yang akan menuju bandara terbesar di Asia Tenggara ini.

“Kereta bandara yang tadinya sampai Dukuh Atas sebentar lagi akan dioperasikan sampai Stasiun Manggarai, sehingga semua angkutan-angkutan yang dari Depok, Bekasi, bisa mengganti (transit) di tempat itu, sehingga kereta bandara bisa point to point,” kata Menhub dalam keterangannya, Senin (4/3/2019).

Seiring langkah ini, Menhub optimistis tingkat keterisian kereta bandara akan meningkat lebih dari 50 persen.

“Kalau menurut saya dengan berhenti di Stasiun Manggarai, occupancy kereta bandara ini menjadi 60 persen karena orang Depok, Bekasi, bisa langsung. Kalau sekarang ini harus effort sampai ke Dukuh Atas terlebih dahulu,” jelas dia.

Selain kereta bandara, Menhub menjelaskan pula terkait rencana beroperasinya kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada April mendatang.

“MRT rencananya awal bulan Maret ini akan dioperasikan secara khusus dan baru nanti bulan April dioperasikan secara umum. Insyaallah memberikan suatu layanan yang baik,” ungkap Menhub.


KAI Angkut 19 Juta Penumpang Sepanjang 2018

Sejumlah penumpang menunggu kereta di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (29/11). PT KAI Daop 1 Jakarta akan mengoperasikan 11 KA tambahan tujuan Solo, Bandung, dan Cirebon yang dimulai pada 29 November hingga 4 Desember 2017. (Liputan6.com/JohanTallo)

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta melaporkan total jumlah penumpang kereta yang diberangkatkan sepanjang 2018 meningkat jika dibandingkan 2017.

EVP PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 1, Dadan R. Rudiansyah menuturkan, PT KAI Daop 1 Jakarta memberangkatkan 19.183.580 penumpang KA sepanjang 2018.

Penumpang itu terbagi dari penumpang KA kelas Eksekutif sebesar 3.631.010 , kelas Bisnis  sebesar 613.100, kelas Ekonomi sebesar 6.922.005.

Kemudian KA Lokal sebesar 8.017.465.  Angka tersebut naik sebesar 3,3 persen dari 2017, yakni sebanyak 18.566.930 penumpang.

Khusus KA Jarak Jauh (intercity), realisasi volume penumpang pada 2018 yakni sebanyak 11.166.115 penumpang, meningkat 20 persen jika dibandingkan tahun 2017 yakni 9.302.017 penumpang.

"Kenaikan jumlah volume penumpang tersebut disebabkan beberapa faktor, antara lain penambahan perjalanan KA Argo Parahyangan - KA Mataram Premium – KA Tawang Jaya Premium, penambahan stamformasi KA Gumarang, perubahan kelas KA Sawunggalih Pagi dan Malam dari kelas Bisnis menjadi Ekonomi, serta perubahan kelas KA Senja Solo dari Bisnis menjadi Ekonomi," kata Dadan di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Sedangkan untuk angkutan barang, KAI berhasil mengangkut 5.034.792 ton pada 2018, meningkat 48 persen dari 2017 yakni sebanyak 3.392.003 ton.  Kenaikan tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain:

1). penambahan KA barang baru

2). penambahan frekuensi perjalanan KA barang eksisting,

3). penambahan volume barang yang diangkut.

Pada 2019, PT KAI Daop 1 Jakarta menargetkan volume penumpang sebesar 20.433.231, naik 7 persen dibanding realisasi tahun 2018.  Demi mencapai target tersebut, PT KAI Daop 1 Jakarta akan melakukan strategi antara lain:

1) Meningkatkan okupansi penumpang KA, dengan cara mengubah jadwal keberangkatan KA, memberhentikan KA di stasiun Bekasi, Karawang dan Cikampek khusus untuk KA Fajar Utama Yogya, Gajahwong, Sawunggalih Pagi, Sawunggalih Malam, Jaka Tingkir, Kutojaya Utara, Cirebon Ekspress,

2) Menambah jumlah perjalanan KA (KA Pangrango),

3) Menambah stand informasi KA-KA tertentu yang beroperasi pada saat akhir pekan.

Sedangkan volume angkutan barang ditargetkan sebanyak 5.643.425 ton, meningkat 12 persen pada 2019 dari realisasi 2018. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya